Kupang

Marthen Konay: Piter Palsukan Identitas Biar Bisa Kuasai Tanah Konay

427

Dia menjelaskan, kakek Pieter Konay lahir di Rote pada tanggal 19 Juli 1917, baptis di Gereja Betel Oesapa pada 30 Juli 1919 dengan nama Daniel Johanis, dan istrinya bernama Nope Nitbani, sesuai dengan surat keterangan dari gereja tertanggal 3 Maret 1988.

Pada tanggal 5 Maret 1988, pihaknya kembali meminta surat keterangan dari gereja Nasareth Nekbaun, dan surat dikeluarkan Pendeta Ny. YN Leba bahwa Pieter Konay lahir pada 4 Juni 1947, dan dibaptis di Nekbaun, 19 November 1947. Nama orang tua Pieter adalah Bertolomeus Johanis dan ibunya Maria Nepa.

“Berarti ayah dari Pieter Konay itu Bertolomeus Johanis, yang merupakan anak dari Daniel Johanis dan isterinya Nope Nitbani. Setelah itu, Bertolomeus menikah dengan Maria Nepa, dan melahirkan Pieter. Kalau Pieter ini bapaknya fam Johanis, berarti dia dengan sendirinya Johanis. Bukan Konay,” terang Marten Konay.

Dugaan pemalsuan surat permandian ini mulai terkuak ketika pada tahun 1975, ada surat baptis milik Daniel Johanis yang mengatakan bahwa dia lahir di Niki-niki, Pulau Timor, Timor Tengah Selatan pada 1917, dan dibaptiskan di Gereja Betel Oesapa.

“Benar bahwa dia lahir di pada tahun 1917. Tetapi di Rote, bukan di Niki-niki. Lalu dalam surat, nama ayahnya Daniel Konay dan ibunya tetap Nope Nitbani. Kok di surat lain, nama ayahnya Daniel Johanis?” tanya Marthen Konay.

Melihat kejanggalan itu, pihaknya kemudian melakukan pengecekan ke Gereja melalui nomor register surat baptis 4599, dan Gereja Kota Kupang mengeluarkan buku induk gerejanya.

Di situ terkuak bahwa nomor registrasi 4599 itu ternyata orangnya bernama Berta, yang berdomisili di wilayah sekitar Nunhila. Jadi ini surat baptis yang mirip tapi tak sama. Dia hanya ambil tahunnya yang sama dengan abjat yang mendekati. Jadi dari Berta menjadi Bertolomeus dengan nomor registrasi yang sama. Dan nomor registrasi yang sama tidak mungkin ada dua di gereja,” terangnya.

Kata Marthen, sebenarnya, Pieter Konay dan Bertolomeus Konay, marga mereka yang sebenarnya adalah Johanis, bukan Konay. “Saya dapat pertanggungjawabkan itu, karena secara fakta, saya pegang bukti ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, dirinya pernah melaporkan Pieter Konay di Polresta Kupang pada tanggal 8 Maret 2018 terkait dugaan pemalsuan dokumen surat baptis.

“Karena Pieter Konay pernah dihukum dengan pasal yang sama terkait pemalsuan surat baptis tahun 1995, sehingga Polresta menganggap bahwa perkara ini sudah ne bis in idem. Dia sudah pernah dihukum dengan pasal yang sama, dan tidak dapat lagi dihukum dengan pasal yang sama,” tutup Marthen Konay.

Exit mobile version
slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||