Selain Sisilia, ada lima perempuan muda lainnya dari berbagai provinsi yang terpilih sebagai finalis untuk mengambil alih (takeover) Menteri Badan Usaha Milik Negara dan lima Dirut BUMN selama sehari melalui program Girls Take Over.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa program berskala internasional tersebut sejalan dengan upaya perseroan dalam mendukung kesetaraan gender. Menurutnya, Sisilia adalah cerminan perempuan muda Indonesia yang multi talenta, yang dapat menciptakan nilai untuk kemajuan masyarakat seperti halnya visi BRI.
Di BRI, lanjut Sunarso, penerapan kesetaraan gender dijamin dengan baik. Manajemen BRI berkomitmen untuk selalu menjaga agar dalam lingkungan kerja tidak terdapat diskriminasi dalam hal gender, suku, agama, serta ras. “Kesempatan kerja dan pengembangan karir di BRI dilakukan dengan memperhatikan kompetensi setiap individu melalui metode yang terukur. Komitmen ini dapat dilihat dari perbandingan pekerja wanita dan pria di BRI,” ujarnya menegaskan.
Dukungan BRI terhadap kesetaraan gender terlihat pada komposisi pekerja BRI. Berdasarkan data pada akhir 2020, rerata komposisi untuk pekerja perempuan adalah mencapai 42,36% dan pria 57,64%.
Melalui dukungan terhadap kesetaraan gender pun BRI ingin sejalan dengan program Kementerian BUMN yang menargetkan keterwakilan perempuan di Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan satu level di bawah direksi BUMN sebesar 15% pada 2021 dan 25% pada 2023.(AP)