Kemendikbud, Marungga dan SID Latih tentang Advokasi Bagi Badan Pengurus Marapu

- Jurnalis

Senin, 31 Januari 2022 - 19:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Waingapu, NTTPedia.id,- Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation) dan Sumba Integrated Development (SID) bekerjasama dengan Lembaga Voice, melalui Proyek Lii Marapu (peningkatan akses layanan pendidikan dan social bagi penghayat Marapu di Kabupaten Sumba Timur melalui penguatan partisipasi politik) menyelenggarakan Pelatihan Untuk Pelatih tentang Advokasi dan Mobilisasi Sumber Daya bagi Badan Pengurus Kepercayaan Marapu di Kabupaten Sumba Timur.

Kegiatan ini bertujuan untuk penguatan kapasitas Badan Pengurus Marapu dalam melakukan advokasi dan mobilisasi sumber daya agar dapat meningkat akses layanan pendidikan dan social bagi mayarakat penghayat Marapu di Kabupaten Sumba Timur.

Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari yaitu tanggal 31 Januari – 5 Februari 2022 bertempat di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi Waingapu. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah berjumlah 38 orang terdiri dari Badan Pengurus Marapu, staf pemerintah daerah dan stakeholder.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Project Manager Lii Marapu, Anton Jawamara, menyampaikan bahwa Proyek Lii Marapu dirancang bersama antara Marungga Foundation dan Sumba Integrated Development (SID) untuk mendukung program pemerintah tentang peningkatan akses layanan social dan pendidikan bagi penghayat kepercayaan Marapu.

Proyek Lii Marapu focus pada advokasi lima kecamatan yaitu Kecamatan yaitu Kota Waingapu, Kanatang, Rindi, Umalulu dan Kecamatan Kahaungu Eti dengan pendekatan tiga pilar utama yaitu 1) Badan Pengurus Marapu (BPM) di tingkat kabupaten dan desa berfungsi untuk memobilisasi sumber daya dan melakukan advokasi;, 2) Sekolah Menengah Atas (SMA) percontohan memiliki model standar layanan pendidikan formal inklusif Marapu; 3) Pemerintah daerah (kabupaten dan desa) memberikan kebijakan yang relevan untuk meningkatkan akses sosial dan pendidikan bagi Penghayat Marapu.

Baca Juga :  Nutrition International dan Save the Children Latih Tenaga Kesehatan di Kabupaten Kupang

Lebih lanjut Jawamara menjelaskan bahwa, kegiatan hari berkaitan dengan penguatan kapasitas Badan Pengurus Marapu, dimana Badan Pengurus Marapu sudah dibentuk dan telah memiliki program kerja, namun belum memiliki kapasitas untuk melakukan advokasi dan mobilisasi sumber daya. Oleh karena itu, perlu untuk memperkuat kapasitas Badan Pengurus Marapu. Setelah pelatihan ini, Badan Pengurus Marapu akan melatih Badan Pengurus Marapu di tingkat desa. Setelah pelatihan ini, diharapkan Badan Pengurus Marapu bisa melakukan advokasi di tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur, Ir. Ida Bagus Putu Punia, dalam sambutannya menegaskan bahwa Marapu merupakan bagian dari asset budaya Kabupaten Sumba Timur, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk memperhatikan hak-hak sipil mereka termasuk pendidikan dan social. Pemerintah daerah Kabupaten Sumba Timur, dalam membuat perencanaan tentu mengakomodir semua unsur, karena perencanaan haruslah inklusi yang responsive terhadap kebutuhan masyarakat termasuk penghayat Marapu.

Baca Juga :  Nutrition International dan Save The Children Gelar Orientasi E-PPGBM Bagi Tenaga Pelaksana Gizi Puskemas 

Lebih lanjut, Bagus menegaskan, bahwa masyarakat Sumba Timur sangat kaya akan budayanya baik itu budaya yang berkaitan dengan kehidupan dan perkawinan maupun ritual kematian, semuanya itu dibungkus dalam budaya yang khas.

 Dalam kegiatan ini hadir pula narasumber nasional yaitu Dra. Christriyati Ariani, Mhum dari Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi membawakan materi tentang strategi advokasi layanan pendidikan bagi penghayat Marapu.

Selain itu juga, ada juga narasumber dari Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia yaitu Endang Retno Lestari dengan materi advokasi bidang social termasuk pemberdayaan perempuan Marapu. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur, membawakan materi tentang Marapu dalam konteks pemajuan kebudayaan.

Dalam kegiatan ini, yang bertindak sebagai fasilitator adalah perwakilan dari organisasi masyarakat sipil (OMS) dan organisasi profesi yaitu, Sabana Sumba, Peruati, Yayasan Adjarmanu dan Sumba Integrated Development.(AP)

Berita Terkait

Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan
Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena
Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela
Winston Rondo Turun Tangan, Koordinasi dengan Dinsos NTT dan Pemkab Kupang Selesaikan Pemblokiran PKH Warga Tesabela
Total 13 Warga Tesabela Diblokir dari Daftar Penerima PKH dan BPNT, Dinsos Kabupaten Kupang Belum Turun Cek 
Ditanya Alasan Pemblokiran PKH Warga Tesabela, Dinsos Kabupaten Kupang Bungkam
PKH Diblokir, Pendamping dan Dinsos Kabupaten Kupang Kompak Salahkan Warga Tesabela
Fraksi NasDem Sumba Tengah Kunjungi Dua Panti Asuhan di Waibakul dan Katikuloku

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 21:39 WIB

Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan

Rabu, 12 November 2025 - 09:46 WIB

Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena

Senin, 10 November 2025 - 21:03 WIB

Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela

Senin, 10 November 2025 - 14:28 WIB

Total 13 Warga Tesabela Diblokir dari Daftar Penerima PKH dan BPNT, Dinsos Kabupaten Kupang Belum Turun Cek 

Senin, 10 November 2025 - 08:19 WIB

Ditanya Alasan Pemblokiran PKH Warga Tesabela, Dinsos Kabupaten Kupang Bungkam

Berita Terbaru