“Dengan adanya transaksi menggunakan scan QRIS, BRImo memberikan banyak manfaat bagi pengguna, baik customer maupun mitra merchant, diantaranya transaksi menjadi lebih cepat, tidak perlu menggunakan uang tunai, serta aman karena semua QRIS memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia,” tambah Handayani.
Tidak sampai di situ, BRImo juga baru dilengkapi dengan fitur pembayaran baru, yaitu BRImo E-Payment yang memungkinkan nasabah untuk checkout atau bertransaksi di e-commerce tanpa harus berpindah aplikasi.
Semua aktivitas transaksi yang dilakukan oleh nasabah dapat terekam lewat fitur mutasi. Fitur tersebut membuat nasabah bisa melihat aktivitas mutasi rekening selama setahun terakhir.
Di samping itu, BRI memberi ruang bagi nasabah untuk lebih bijak mengelola keuangan lewat fitur unggulan berupa Personal Financial Management. Inovasi itu, kata Handayani, menjadi Langkah nyata BRI memberikan edukasi keuangan bagi nasabah.
Handayani juga menyadari bahwa nasabah semakin membutuhkan kemudahan dalam mengkonversi mata uang tanpa harus pergi ke money changer. Maka dari itu, lahir lah fitur konversi valuta asing (valas) yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja hanya melalui BRImo.
Fitur-fitur unggulan tersebut rupanya sukses merebut hati nasabah untuk menggunakan BRImo. Hal ini tercermin dari jumlah pengguna BRImo yang sudah menyentuh 14,15 juta per akhir 2021 dengan laju transaksi yang tumbuh 66,24% year on year (YoY) menjadi 1,27 miliar transaksi. Pertumbuhan transaksi yang tumbuh pesat tersebut berbanding lurus dengan nilai transaksi di BRImo, internet banking yang tumbuh 119,26% YoY menjadi Rp3,17 triliun.(SP)