Lembata,

Peneliti Australia Dalami Kekayaan Pangan Tradisional dan Tumbuhan Herbal di NTT

294
Dr Justin L Wejak, Ketua Tim Peneliti dari Universitas Melbourne, Victoria/Foto Dok Pribadi

“Di Desa Lewokukung-Baolangu terdapat aneka jenis kacang dengan nama lokal seperti delaj, wetem, uta mekjawa, sura mojek, sura engal, sura koles, dan lain-lain. Begitu juga ada aneka jenis tumbuhan obat seperti kweluk, malu, kleruk, liaru, kebelu, leptaka mera, dan lain-lain. Saat virus korona kian mengglobal, komunitas masyarakat Lewokukung-Baolangu dan desa-desa lainnya di Lembata malah berbalik lalu bersandar pula pada tanaman dan tumbuhan-tumbuhan herbal di wilayahnya masing-masing,” kata Justin Wejak, alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, Flores.

Menurut Justin, selain berbagi cerita-cerita setempat tentang makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat, proyek ini meneliti bagaimana pengetahuan lokal diproduksi dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proyek penelitian ini merupakan upaya untuk memahami peran-peran “gender” dan “generasi” dalam memproduksi, mewariskan, dan melestarikan pengetahuan dan praktik-praktik lokal mengenai makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat dalam masyarakat agraris setempat.

Pada bagian lain, Justin menambahkan, ada dua pertanyaan umum untuk penelitian tersebut. Pertama, bagaimana masyarakat Desa Lewokukung-Baolangu melestarikan pengetahuan dan kearifan lokal mereka terkait makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat dalam sejarah lingkungan dan proses perubahan ekologis?

Kedua, apa peran “gender” dan “generasi” serta hubungan kekerabatan dalam produksi pengetahuan lokal terkait makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat? Penelitian ini menggunakan pendekatan “partisipatif” di mana para peneliti terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Melalui keterlibatan itu para peneliti mendengarkan, mengamati, dan berdialog secara terbuka dengan warga setempat tentang makanan-makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat. Menghabiskan waktu bersama dengan para partisipan dalam penelitian ini sangatlah penting untuk belajar tentang praktik-praktik sehari-hari mereka,” kata Justin Wejak yang sejak 1990 tinggal di negeri kanguru itu.

Menurutnya, proyek ini diharapkan akan meningkatkan rasa kepemilikan warga setempat atas cerita-cerita tentang pengetahuan dan praktik-praktik mereka serta mempromosikan pentingnya makanan-makanan tradisional dan tumbuhan-tumbuhan obat untuk kesehatan dan pelestarian pengetahuan dan kearifan lokal.

“Selain itu proyek penelitian ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk penelitian-penelitian kolaboratif di wilayah-wilayah lain di bagian timur Indonesia. Penelitian ini berlangsung selama tahun 2022. Kami melibatkan beberapa warga lokal untuk membantu kami mengumpulkan data mengingat musim Covid-19 yang belum berlalu,” ujarnya.(AP)

Exit mobile version
slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||