Menurutnya pelaku bisnis sudah semakin yakin bahwa akan ada peningkatan volume bisnisnya pada triwulan I/2022 dan terbukti. Pihaknya meyakini dengan melihat dinamika yang terjadi di masyarakat sekarang ini, indeks tersebut akan kembali membaik pada triwulan I/2022.
“Artinya apa, pada triwulan II 2022 itu juga akan ada peningkatan bisnis yang tentunya membawa optimisme kepada BRI, khususnya segmen kecil dan menengah yang memang populasinya ini sangat besar. Bahwa penyaluran kredit di triwulan kedua dan di sepanjang 2022 bisa sesuai bahkan lebih tinggi dari target yang ditetapkan kepada kami, yaitu sebesar 11,67%,” ujarnya menekankan.
Untuk itu BRI pun telah mempersiapkan beberapa strategi. Pertama, karena masih dalam situasi pandemi BRI menerapkan strategi yang sudah dilakukan selama dua tahun terakhir yaitu business follow stimulus. Hal itu akan diperkuat melalui akselerasi melalui pengembangan bisnis melalui ekosistem-ekosistem.
Untuk business follow stimulus, menurutnya tahun ini BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR sebanyak Rp260 triliun, di mana Rp30 triliun di antaranya merupakan KUR untuk bisnis kecil. Ada juga PEN Generasi II untuk segmen kecil yang nilainya mencapai Rp15 triliun.
“Tapi, perlu saya ingatkan di sini bahwa semua kredit disalurkan menggunakan dana internal BRI. Artinya, dana yang berhasil dihimpun oleh BRI melalui masyarakat. Sehingga harus kita pastikan pendekatannya meskipun sebagian disubsidi, adalah pendekatan kelayakan dari bisnis nasabah. Saya yakin, semakin banyak bisnis-bisnis yang potensial di bisnis kecil maupun menengah di masyarakat akan membawa peluang kami untuk terus meningkatkan segmen bisnis kecil dan menengah di BRI,” pungkasnya.(AP)