Bank NTT yang dinahkodai oleh Harry Alexander Riwu Kaho sebagai Direktur Utama, Hilarius Minggu (Direktur TI & Ops), Yohanis Landu Praing (Direktur Dana), Paulus Stefen Messakh (Direktur Kredit) dan Christofel Adoe (Direktur Kepatuhan) ini berada pada posisi BUMD dengan aset Rp 10 triliun-dibawah Rp 25 triliun.
Bank yang mengusung slogan ‘Melayani Lebih Sungguh’ ini, terhitung September 2021 memiliki aset Rp 17 triliun serta modal inti Rp 1,9 triliun. Inilah yang membuat Bank NTT berada pada kelompok bank yang setara asetnya dengan BPD DIY dan Bank Jambi.
Bank NTT berada pada urutan tiga menyusul Bank Maluku Utara, Bank Kalbar, Bank Lampung serta Bank Pembangunan Kalteng. Sementara dalam kategori aset yang lebih besar, ada beberapa bank diantaranya Bank BJB, Bank Jatim, Bank DKI, Bank Jateng dan beberapa bank lainnya.
Eko B. Supriyanto selaku Chairman Infobank Media Group menjelaskan, Infobank Top BUMD 2022 ini, membuktikan kapasitas bank-bank daerah, yang tidak kalah dengan lembaga bank swasta. Kapasitas yang baik sekaligus menunjukkan kualitas layanan dan operasional lembaga bank itu sendiri.
“Industri BPD mampu mencatatkan kinerja yang cukup baik tahun lalu. Bahkan, pertumbuhan di beberapa pos keuangannya lebih tinggi daripada industri bank umum. Namun demikian, industri bank daerah perlu terus melakukan inovasi, agar dapat menjawab permintaan pasar yang semakin digital,” ujarnya, saat membuka sesi penghargaan Infobank Top BUMD 2022.
Pada acara pemberian penghargaan hasil kolaborasi antara Majalah Infobank dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah Se-Indonesia (Perbamida) ini, turut disertai dengan webinar bertajuk “Holdingisasi BPD: Peran Pemilik dan Pengurus Dalam Memajukan dan Membuat BUMD Semakin Adaptif Pada Era Digital”, yang menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya. (Fdz)