“Pelatihan diberikan oleh Tim dari Fakultas Ekonomi UKAW Kupang dan nantinya setelah pelatihan ini, tenaga keuangan Gereja akan mendapat pendampingan dari para dosen FE UKAW Kupang benar-benar mampu melakukan tata Kelola keuangan Gereja dan UMKM secara baik dan benar,” kata Robert P Fanggidae.
Kegiatan pelatihan ini, kata Robert P Fanggidae, sebagai tindak lanjut dari Penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) Pelatihan dan Pendampingan Peningkatan Tata Kelola Keuangan Gereja dan UMKM yang telah dilakukan sebelumnya antara Bank TLM dan FE UKAW Kupang pada Senin 19 September 2022.
Robert P Fanggidae juga mengatakan, kemampuan tenaga keuangan gereja memahami akuntansi & menggunakan Sistem Informasi Akuntansi menjadi perhatian pertama. Caranya melakukan pre test agar diketahui pengetahuan awal & kemampuan dasar yang dimiliki tenaga keuangan Gereja dan UMKM, sehingga bisa menjadi patokan bagi tim FE UKAW Kupang dalam menyampaikan materi pelatihan.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana (FE UKAW) Kupang, Jusuf Aboladaka juga menyampaikan hal yang sama. Dalam sambutannya di acara pembukaan pelatihan, Jusuf Aboladaka mengatakan, tim FE UKAW Kupang akan melakukan pendampingan kepada para tenaga keuangan Gereja sebagai kelanjutan dari kegiatan pelatihan, hingga pengelolaan keuangan Gereja bisa dilakukan secara baik dan benar.
Sementara Ketua Majelis Klasis Kota Kupang, Pdt. Jeheskial Adam, memuji Fakultas Ekonomi (FE) UKAW Kupang dan Bank TLM, karena telah memberi perhatian terhadap pentingnya pengelolaan keuangan Gereja yang baik dan benar. Terutama adalah perhatian kampus UKAW Kupang dan Bank TLM terhadap pengembangan ekonomi jemaat di lingkungan Gereja terutama di wilayah Klasis Kota Kupang.
“Khusus untuk Pak Bobby Fanggidae, (Sapaan akrab Robert P Fanggidae, red) saya tidak tahu lagi mau berbicara seperti apa. Di tengah kesibukannya sebagai Dirut Bank TLM, Pak Bobby Fanggidae sudah banyak berbuat untuk jemaat dan warga Kota Kupang. Saya bahkan berdoa, kalau saja Pak Bobby Fanggidae tidak saja menjadi Dirut Bank TLM, tetapi bisa memiliki jabatan yang lebih tinggi, bisa menjadi kepala daerah di NTT atau mungkin di Kota Kupang, pasti warga jemaat akan mendapat perhatian yang lebih besar lagi,” kata Pdt. Jeheskial Adam.
Pdt. Jeheskial Adam berharap, para tenaga keuangan Gereja sebagai peserta, bisa mengikuti kegiatan pelatihan dengan lebih serius, sehingga bisa bermanfaat bagi tata Kelola keuangan Gereja yang lebih baik. Juga termasuk tata Kelola keuangan UMKM yang lebih baik karena Gerja juga memberi perhatian terhadap peningkatan ekonomi jemaat.
(AP)