Oleh karena itu, peran ASN sangat dibutuhkan sebagai agent of change atau agen perubahan yang terus menerus mengkampanyekan perubahan mindset ASN. “Indonesia Emas 2045, atau Indonesia menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 terbesar di dunia di tahun 2040, itu tergantung dari performance ASN sekarang,” kata Menteri Tito.
Tito meyakinkan bahwa mimpi tersebut akan menjadi kenyataan, karena bangsa Indonesia memiliki modal untuk itu.
“Kuncinya di ASN yang 4,3 juta. Ubah mindset tidak mungkin serempak, maka ASN harus menjadi agen perubahan,” ujarnya sekali lagi untuk memberi penekanan.
Sementara, Ketua Umum Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh dalam pidato laporannya mengungkapkan program tahun pertama Dewan Pengurus Korpri Nasional periode 2022-2027.
“Kegiatan Korpri mari kita fokuskan dalam 4 kegiatan besar. Pertama untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan digitalisasi birokrasi. Kedua, menguatkan ideologi dan karakter ASN. Ketiga, memberikan perlindungan karir dan bantuan hukum ASN, dan keempat meningkatkan kesejahteraan ASN,” tandas Zudan.
Ia juga menyebutkan fokus program Korpri 4 tahun berikutnya ke depan, yakni Korpri bakal terus mendorong reformasi birokrasi melalui sistem pemerintahan berbasis elekronik. “Kita akan terus berupaya mendigitalkan seluruh pekerjaan kita salah satunya dengan penerapan digital signature.”
Tekad besarnya adalah meningkatkan sistem kesejahteraan ASN dan pensiunan melalui fully funded secara konkret dan berkelanjutan.
“Fully funded maksudnya, sistem pembayaran pensiun dilakukan secara patungan antara PNS dan pemerintah. Besaran dana bisa ditentukan dan disesuaikan dengan jumlah gaji PNS yang diterima setiap bulan,” jelas Zudan. Dukcapil.(AP)