Dari transaksi finansial yang dirampungkan, Fee Based Income yang dihasilkan BRI pada kuartal III-2022 mencapai Rp1,15 triliun atau tumbuh 108,9% dibandingkan posisi kuartal III-2021 yang sebesar Rp553 miliar.
Lebih lanjut, Handayani mengungkapkan BRI secara berkelanjutan berupaya meningkatkan pendapatan berbasis fee di tengah momentum melesatnya transaksi digital.
“BRI juga mampu mencatat pertumbuhan fee based income yang semakin baik dengan ditopang meningkatnya transaksi secara digital dan kemudian berkat transformasi digital pula yang terus kami lakukan secara berkelanjutan,” tambahnya.
BRImo telah dilengkapi lebih dari 100 fitur dan terhubung ke berbagai biller serta aggregator untuk melayani beragam kebutuhan transaksi finansial nasabah. Beberapa fitur yang paling sering digunakan atau killer features BRImo antara lain Digital Saving, Registrasi BRImo, BRImo Fast Menu, Tarik Tunai Tanpa Kartu hingga Personal Financial Management.
Ke depan, BRI akan terus memperluas kolaborasi dengan beberapa startup financial technology (fintech) kenamaan di Indonesia. Hal ini dapat ditempuh lantaran business concern BRImo ke depan mengarah kepada peningkatan use case, daily needs transaction dan tentunya juga memberikan social impact bagi masyarakat.(AP)