“Saya pun selalu menyarankan kepada masyarakat, misalnya kalau ada transaksi beli sapi, dari pada harus ke Bank ambil uang mending ke AgenBRILink saja lebih mudah, begitu,” ujar Santi.
Santi pun menjelaskan hubungan Agen UMi dengan AgenBRILink. Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) merupakan program tahap lanjutan dari program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha yang menyasar segmen usaha ultra mikro, yang belum bisa difasilitasi pinjaman perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sedangkan, AgenBRILink merupakan perluasan layanan BRI dimana BRI menjalin kerjasama dengan nasabah BRI sebagai Agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online menggunakan fitur EDC miniATM BRI dengan konsep sharing fee.
“Kalau jadi AgenBRILink itu kalau ada nasabah yang transaksi bisa dekat, kita ini di desa kalau mau ke bank itu jauh sekitar 25 km. Adanya Agen BRILink dan Agen UMi ini sangat membantu masyarakat di sini, mereka cari pinjaman menjadi lebih mudah,” jelasnya.
Pendapatan Meningkat Ketika pertama kali menjadi AgenBRILink dan Agen UMi, Santi hanya mengeluarkan modal Rp 10 juta saja sebagai modal yang akan dipinjamkan kepada calon nasabah. Usai 2 tahun menjalani profesi ini, Santi merasa menjadi bagian dari BRI sangat menguntungkan semua pihak termasuk untuk dirinya.
Saat menjadi petani dan peternak penghasilan Santi dan suami bisa mencapai Rp 70 juta dalam setahun. Setelah menjadi agen, pendapatan kini justru meningkat. Dalam sebulan, penghasilan dari agen UMi dan BRILink dia bisa mendapatkan rata-rata Rp 4 juta. Sebulannya dia mampu melayani hingga 1.500 transaksi.
Dari penghasilan menjadi AgenBRILink dan Agen UMi, Santi mengaku memutar kembali uangnya sebagai modal usaha bertani, beternak, dan jualan sembako. Santi mengaku tidak terbebani memiliki banyak profesi, justru dirinya bangga bisa melakukan banyak hal. Selain menambah pemasukan, Santi juga mendapatkan pengalaman baru menjadi bagian dari BRI.(AP)