Alor

Komitmen Warga 10 Desa di Pantura Alor Menangkan Paket SIAGA

11

“Saya memilih untuk meninggalkan bintang demi rakyat NTT. Saya ingin nama saya harum seperti nama almarhum Piet A Tallo. Ketika nanti anak cucu saya datang ke Aimoli, mereka akan mendengar bahwa bapak atau kakek mereka telah sampai ke tempat ini untuk berbuat sesuatu yang patut dikenang. Waktu saya habis pendidikan, saya ketemu bapak Piet Tallo. Beliau peluk saya dan katakan kamu adalah pemimpin masa depan. Saya hari ini menemukan jejak piet Tallo di tempat ini yang begitu harum. Saya telah menanam pohon di tempat dimana Piet Tallo datang bangun gereja dan tanam pohon di sini,” ujar Simon Petrus Kamlasi.

Simon Kamlasi mengatakan, kedepan para petani harus tanam dua kali dalam setahun dan tidak harus menunggu musim hujan datang untuk berkebun. Dia berjanji akan membuat titik air di semua pelosok bagi kepentingan pertanian maupun peternakan. Bicara kesehatan, bicara stunting tapi kalau soal air bersih saja sulit bagimana mau lepas dari persoalan kesehatan yang telah berakar di NTT ini.

“Saya ini ahli air sehingga saya akan bikin air di mana-mana. Kita harus tanam dua kali setahun dan bapak ibu harus janji saya untuk kuat kerja di kebun. Saya adalah orang yang tidur bangun di kebun dengan rakyat. Saya ini prajurit yang selalu dengan rakyat. Pemimpin harus jadi contoh dan saya janji saya akan ada di kebun-kebun rakyat. Jadi Kepala Dinas harus cekatan. Kira kuasai teknologi pertanian. Kita bikin teknologi hemat air untuk lahan kering dengan irigasi tetes. Saya harus jadi gubernur untuk menolong para petani kita,” ujar SPK.

Simon Petrus Kamlasi secara tegas mengatakan, untuk membawa NTT keluar dari ketertinggalan maka kerja kolaborasi itu sangat perlu dilakukan. Sebagai perwira, dirinya harus memastikan setiap prajurit bekerja dengan benar dan tidak boleh main-main dengan kepentingan rakyat. Dai juga berjanji untuk membuat embung-embung sebanyak mungkin sehingga air hujan yang sedikit tidak langsung lati dan hilang ke laut.

“Pertanian kita urus sama-sama. Pertanian lahan kering yang cepat yang menghasilkan. Kita buat embung yang banyak dan bagaimana air dari embung kita naikkan untuk ternak sehingga kerbau dan sapi bisa bergembira. Kita bangun embung supaya air jangan langsung lari ke laut. Kalau kita mampu menahan air hujan di darat maka kita panen dua kali. Kita akan berkolaborasi. Bupati kita tugaskan bersama dengan kepala desa dan kalau ada yang harus gubernur selesaikan, kita selesaikan. Presiden kita bapak Prabowo adalah Jenderal yang keluar dari sekolah yang sama dengan saya. Sesama tentara sudah punya rasa yang sama mencintai rakyat. Kita akan panen saat puncak musim kemarau, dengan demikian kita akan keluar dari kemiskinan,” pungkas SPK.

Ketua Tim Pemenangan Paket SIAGA, Kristo Blasin mengatakan, tidak banyak orang yang mau meninggalkan zona nyaman untuk bersusah payah dengan rakyat. Apa yang dilakukan oleh seorang Simon Petrus Kamlasi merupakan rasa cinta yang dalam bagi rakyat NTT.

“Pak Simon berani menanggalkan bintang di pundak. Dia merelakan kemegahan demi memberi diri untuk rakyat. Ini putra terbaik dari TTS untuk jadi gubernur. Untuk itu kita bicara tentang siaga di mana-mana. Di kebun di laut di gunung di manapun kita bicara Siaga. Jangan lupa setiap minggu mendoakan Paket Siaga di gereja. Di pantai utara ada 24 ribu suara, kita kasih berapa kepada Paket SIAGA? tanya Kristo Blasin yang kemudian disambut oleh masyarakat, “Kita kasih 15 ribu untuk Paket SIAGA!”

Sebelum melakukan tatap muka, Simon Petrus Kamlasi melakukan penanaman pohon lengkeng di kintal Gereja Sayeng Aimoli. Dia berpesan agar pohon yang ditanamnya, dipelihara dengan baik. ***

Exit mobile version
slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||