Secara mendetail, KIC lewat surveinya melakukan perbandingan ke mana pengguna paylater mencari pendanaan dalam kondisi mendesak, terutama pada era sebelum dan sesudah pembiayaan online.
Hasilnya, Gen Z dan Milenial yang semula merelakan tabungannya, atau meminjam ke orang lain, kini telah beralih ke paylater jika membutuhkan bantuan keuangan karena kondisi mendesak.
Berdasarkan survei, setelah era pembiayaan online, persentase Gen Z dan Milenial yang meminta bantuan ke teman/keluarga menurun dari 43,9 persen menjadi 23,2 persen.
Demikian pula untuk persentase masyarakat yang memakai tabungan sebesar 26 persen dari sebelumnya 44,6 persen.
Bahkan, survei yang sama menemukan bahwa 66,7 persen Gen Z dan Milenial telah menjadi pengguna paylater setelah era pembiayaan online.
Berbagai fakta terbaru dalam survei terbaru ini ditanggapi oleh Presiden Direktur Ovo finansial, Riady Nata, “Melihat sentimen positif dari masyarakat terhadap tren paylater,
OVO Finansial turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui fitur OVO payLater,” katanya.
Riady menambahkan, OVO | PayLater, yang telah hadir sebagai opsi pembayaran baru di aplikasi Grab, menawarkan berbagai manfaat bagi pengguna, salah satunya fleksibilitas dalam pembayaran kebutuhan bulanan.
Dengan OVO | PayLater, pengguna Grab dapat menikmati berbagai layanan kebutuhan harian dengan lebih mudah dan fleksibel, seperti GrabFood, GrabCar, GrabBike, GrabMart,GrabExpress, dan Dine Out Deals.
OVO Finansial menyediakan akses layanan OVO | PayLater yang lebih luas untuk pengguna aplikasi Grab dengan melakukan penilaian kelayakan kredit sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang mencakup perilaku keuangan dan kemampuan untuk membayar.
OVO | PayLater saat ini bisa diaktivasi sebagai salah satu metode pembayaran di Aplikasi grab dan bebas biaya layanan untuk pengguna baru, serta menawarkan berbagai promo menarik untuk kegiatan akhir tahun.(AP)