Kupang, NTTPedia id,- Direktur Utama PT Bank TLM, Robert P Fanggidae menggelar pelatihan Tata Kelola Keuangan dan UMKM bagi warga Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari (7-11 November) tersebut merupakan kerja sama antar Bank TLM, GMIT Klasis Kota Kupang dan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.
Pelatihan yang berlangsung di Aula TLM kantor Pusat Bank TLM ini dihadiri oleh jemaat dari 38 gereja pada GMIT Klasis Kota Kupang dan sekitarnya Pelatihan ini di harapkan akan di ikuti 60 peserta yang terdiri dari 9 peserta dari klasis yaitu Ketua, Bendahara, staf keuangan & 51 peserta dari gereja yaitu Ketua Majelis Jemaat, Tenaga Keuangan (bendahara & staf keuangan) gereja dalam Wilayah Kota Kupang.
Saat kegiatan pelatihan dimulai, hal penting pertama yang menjadi perhatian adalah kualitas tenaga keuangan gereja sebagai peserta pelatihan, harus mampu memahami Dasar-dasar Akuntansi & menggunakan Sistem Informasi Akuntansi serta aplikasi pendukung tata kelola keuangan. Karena itu, para peserta pelatihan diminta untuk membawa komputer selama kegiatan pelatihan berlangsung.
Kegiatan pelatihan tata kelola keuangan dibuka Ketua Majelis Klasis Kota Kupang,(K3), Pdt. Jeheskial Adam, Senin (7/11/2022). Hari pertama pelatihan akan diisi dengan teori atau pemaparan materi-materi, sementar pelatihan hari kedua akan diisi dengan praktek pembuatan laporan keuangan dan pengelolaan keuangan.
Pelatihan Tata Kelolah keuangan tersebut, para jemaat akan mengunakan jaringan internet dan aplikasi yang dipandu oleh akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Pelatihan tata kelola keuangan gereja merupakan tindak lanjut dari PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara Bank TLM dan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Arta Wacana yang dilakukan pada 19 September 2022 silam.
Direktur Utama Bank TLM), Robert P Fanggidae mengatakan, kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari tetapi pesertanya dibagi dalam dua kelompok. Untuk kelompok pertama sebanyak 20 peserta, kegiatan pelatihannya pada Senin dan Selasa (7-8/11/2022), sementara kelompok kedua juga 20 peserta, kegiatan pelatihannya pada Rabu dan Kamis (9-10/11/2022). Hari pertama pelatihan akan diisi dengan teori atau pemaparan materi-materi, sementar pelatihan hari kedua akan diisi dengan praktek pembuatan laporan keuangan dan pengelolaan keuangan.
Menurut Robert P Fanggidae, pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kualitas tata kelola keuangan di Gereja dan UMKM sehingga tenaga keuangan gereja dapat memiliki Laporan Keuangan yang lengkap dan benar yakni berupa Penerimaan Pengeluaran atau Cashflow, begitu pula dengan UMKM.
“Pelatihan diberikan oleh Tim dari Fakultas Ekonomi UKAW Kupang dan nantinya setelah pelatihan ini, tenaga keuangan Gereja akan mendapat pendampingan dari para dosen FE UKAW Kupang benar-benar mampu melakukan tata Kelola keuangan Gereja dan UMKM secara baik dan benar,” kata Robert P Fanggidae.
Robert P Fanggidae juga mengatakan, kemampuan tenaga keuangan Gereja menggunakan komputer dan internet menjadi perhatian pertama agar diketahui kemampuan dan pengetahuan awal yang dimiliki tenaga keuangan Gereja dan UMKM, Sehingga bisa menjadi patokan bagi tim FE UKAW Kupang dalam menyampaikan materi pelatihan, supaya sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki para peserta pelatihan.
Dirut Bank TLM menjelaskan, selain mendapatkan pelatihan, para bendahara gereja di Klasis Kota Kupang akan mendapatkan pendampingan, agar peningkatan kualitas SDM dan tata kelola keuangan bisa tersistem dengan baik.
“Tujuannya, adalah ilmu ini digunakan untuk membuat laporan keuangan, yang memenuhi prinsip-prinsip akuntansi sebagai dasar dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yaitu penyusunan program. Itu tujuan dari pelatihan ini,” jelasnya.
Hal kedua yang akan dilakukan berdasarkan PKS dengan UKAW adalah memberikan pelatihan UMKM, khususnya UMKM yang ada di setiap gereja dan UMKM binaan Bank TLM.
“Ada 143 UMKM. Kita sudah kelompokan berdasarkan jenis bisnisnya, dan kita akan mengadakan pelatihan kepada pelaku UMKM. Kita juga akan membantu mengurus ijin perseroan perorangan dan produk, bahkan sampai dengan pendaftaran di Kumham atau HAKI (Hak Kekayaan Intelektual),” ungkap Robert Fanggidae.
Terkait dengan kualitas produk UMKM, Bank TLM akan berkolaborasi dengan Dekranasda NTT agar produk-produk yang ada di masyarakat punya daya saing di pasar. Bank TLM bersama Dekranasda akan memperhatikan proses produksi, pengemasan, bahkan sampai pemasaran produk UMKM.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana (FE UKAW) Kupang, Jusuf Aboladaka juga menyampaikan hal yang sama. Dalam sambutannya di acara pembukaan pelatihan, Jusuf Aboladaka mengatakan, tim FE UKAW Kupang akan melakukan pendampingan kepada para tenaga keuangan Gereja sebagai kelanjutan dari kegiatan pelatihan, hingga pengelolaan keuangan Gereja bisa dilakukan secara baik dan benar.
Sementara Ketua Majelis Klasis Kota Kupang, Pdt. Jeheskial Adam, memuji Fakultas Ekonomi (FE) UKAW Kupang dan Bank TLM, karena telah memberi perhatian terhadap pentingnya pengelolaan keuangan Gereja yang baik dan benar. Terutama adalah perhatian kampus UKAW Kupang dan Bank TLM terhadap pengembangan ekonomi jemaat di lingkungan Gereja terutama di wilayah Klasis Kota Kupang.
“Khusus untuk Pak Bobby Fanggidae, (Sapaan akrab Robert P Fanggidae, red) saya tidak tahu lagi mau berbicara seperti apa. Di tengah kesibukannya sebagai Dirut Bank TLM, Pak Bobby Fanggidae sudah banyak berbuat untuk jemaat dan warga Kota Kupang. Saya bahkan berdoa, kalau saja Pak Bobby Fanggidae tidak saja menjadi Dirut Bank TLM, tetapi bisa memiliki jabatan yang lebih tinggi, bisa menjadi kepala daerah di NTT atau mungkin di Kota Kupang, pasti warga jemaat akan mendapat perhatian yang lebih besar lagi,” kata Pdt. Jeheskial Adam.
Pdt. Jeheskial Adam berharap, para tenaga keuangan Gereja sebagai peserta, bisa mengikuti kegiatan pelatihan dengan lebih serius, sehingga bisa bermanfaat bagi tata Kelola keuangan Gereja yang lebih baik. Juga termasuk tata Kelola keuangan UMKM yang lebih baik karena Gerja juga memberi perhatian terhadap peningkatan ekonomi jemaat.(AP)