Ende, NTTPedia.id,- Harga Pupuk bersubsidi melambung naik di kabupaten Ende. Hal ini membuat para petani kesulitan membeli akibat harga yang sangat mahal.
Salah satu Petani dari Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Ambrosius Au mengatakan harga pupuk organik sebelumnya perkarung 20 Kg harganya Rp. 20.000. kini melonjak tajam menjadi Rp. 32.000,.
Ia mengatakan naiknya harga pupuk bersubdidi sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Tentu hal itu kata Ambros sangat menyusahkan petani di masa pandemi Covid-19.
” Naiknya harga pupuk bersubsidi membuat para petani disini merasa kesulitan apalagi dalam situasi pandemi seperti sekarang ini”, kata Ambrosius Au, kepada wartawan, Sabtu,13/02/2021.
Ambrosius Au mengatakan kenaikan harga tidak hanya pada pupuk organik. Pupuk non organik juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Misalnya jenis pupuk NPK Merah dan ZA. Untuk NPK sebelumnya Rp. 115.000, naik menjadi Rp. 130.000 dan ZA dari harga sebelumnya Rp. 75.000, naik menjadi Rp. 80.000, tambahnya.
Jika dihitung secara baik kata Ambrosius para petani tidak mendapat keuntungan tapi merugi.
“ Hasil tani tidak bisa ditentukan dari para petani. Kalau kita jual mahal namun pasokan masih banyak, maka harganya menjadi turun,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Marianus Alexander, ketika dihubungi wartawan membenarkan adanya kenaikan harga pupuk bersubsidi. Kenaikan itu kata dia bukan karena kebijakan pemerintah daerah tapi kebijakan pemerintah pusat.
” Memang harga pupuk bersubsidi untuk tahun ini sedikit naik ketimbang tahun sebelumnya dan kenaikan harga pupuk bersubsidi diputuskan dari pusat bukan atas kemauan dari daerah,” ujarnya.(Chen)