Pihaknya menjelaskan bahwa BRI bertekad terus memacu pertumbuhan untuk menjaga kinerja dan terus mendukung upaya pemerintah melalui untuk memulihkan perekonomian nasional, terutama di segmen UMKM. BRI menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 6%-7% pada tahun ini. Pertumbuhan tersebut optimistis akan tercapai didorong dengan implementasi teknologi perbankan BRI yang sudah mumpuni yang mampu mengakomodir berbagai kebutuhan nasabah.
Selain itu, BRI juga dinilai sangat layak oleh para dewan juri yang diketuai oleh Ketua STIE Indonesia Banking School Kusumaningtuti S. Soetiono; Hendri Saparini, Ekonom Senior Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE); M. Edhie Purnawan, Akademisi UGM, Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia ; Alexander S. Rusli, Profesional dan Ahli Teknologi Informasi, Former President Director & Chief Executive Officer at Indosat Ooredoo; dan Meiky Sofyansah, Direktur Tempo, menilai BRI sebagai salah satu bank milik negara yang performanya luar biasa dan terus bertumbuh di situasi menantang.
Menanggapi hal tersebut, Indra mengatakan, BRI memang terus mengadaptasi kemajuan teknologi dengan mengadopsi teknologi terkini. Hal ini dilakukan untuk memperkuat digital resiliency agar BRI dapat bertahan di tengah perubahan dan disrupsi, seperti perubahan lanskap industri, krisis akibat pandemi, hingga pergeseran perilaku konsumen.
“Kami ingin memberikan pengalaman layanan perbankan digital yang aman, nyaman, dan responsif kepada seluruh nasabah. Khususnya melalui penerapan teknologi dan transformasi digital yang akan banyak memberikan kemudahan nasabah dalam mengakses fitur-fitur perbankan milik BRI, “ tutupnya.(AP)