Ia bahkan telah menemui Gubenur NTB, Zulkieflimansyah untuk melobi. Ia mengatakan dengan Gubenur NTB, ia melakukan kesepakatan lisan sebelum penandatanganan Nota Kesepahaman sebagai tuan rumah bersama PON 2028.
“Saya lobi dulu sebelum penandatanganan MoU hari ini. Jadi sebelum Gubernur NTT, saya lebih dahulu bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat, untuk melakukan kesepakatan secara lisan,” kata Ketua TP PKK ini.
Ia mengakui sebagai anggota DPR RI, ia memiliki jaringan dan akses untuk membangun komunikasi dan kemitraan yang baik dengan lembaga dan institusi manapun.
“Karena saya anggota DPR RI, sehingga saya bisa membuka jaringan dan akses. Jadi di kemitraan saya sangat cocok,” ujarnya
Selanjutnya Bunda Julie akan mendampingi Ketua KONI NTT, Josef A. Nae Soi, untuk bersafari ke setiap Provinsi, dan meminta surat dukungan, agar NTT dan NTB menjadi ruan rumah PON 2028.
“Setelah dapat surat dukungan, bulan Mei dilakukan biding. Dan diharapkan kita mendapatkan biding itu. Setelah dapat biding, baru kedua Provinsi ini duduk dan bersepakat,” jelasnya.
Bunda Julie menambahkan, jika NTT terpilih sebagai tuan rumah PON 2028, maka akan diputuskan agar perlombahan setiap Cabor harus digelar di 22 Kabupaten/Kota.
“Karena NTT dan NTB itu memiliki potensi di bidang olahraga. Mulai cabang olahraga bola, kempo dan jenis cabor lainnya. Jadi harus tersebar. Tidak hanya di Kota Kupang. Tetapi harus ada di Flores, Sumba dan Timor,” pungkasnya. (AP)
