Jakarta, Sebanyak 12 Pimpinan daerah dari 12 Kabupaten di NTT bertemu Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel. 12 pimpinan baik eksekutif dan unsur legislatif ini adalah Bupati Sumba Tengah, Bupati Alor, Wakil Bupati Ende, Bupati Sabu Raijua, Bupati Belu, Bupati Nagekeo, Wakil Bupati Sikka, Wakil Bupati Timor Tengah Selatan, Wakil Bupati Manggarai Timur, Bupati Kupang, Bupati Manggarai Barat, Bupati Rote serta Wakil Ketua DPRD Sumba Timur serta Anggota DPRD NTT dari Fraksi Nasdem.
Rencana pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Koordinasi Wilayah partai Nasdem yang berlangsung di Labuan Bajo, Manggarai Barat pada akhir tahun 2021 lalu. 12 pimpinan daerah ini diboyong ke Jakarta oleh Julie Sutrisno Laiskodat yang juga istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mengkonsilidasi sejumlah permasalahan yang merupakan kebutuhan dasar rakyat agar mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.
Pertemuan bersama Rahmat Gobel yang merupakan politisi Nasdem ini berlangsung di ruang Wakil Ketua DPR RI, Gedung Senayan, Rabu,02/02/22. Turut hadir pada kesempatan itu Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Dapil NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, Jacky Uly dan Ratu Wulla.
Pada kesempatan itu Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do dihadapan Rachmat Gobel menyampaikan persoalaan kelangkaan pupuk subsidi yang dialami oleh para petani. pupuk subsidi merupakan usulan daerah dan pemerintah hanya bisa memenuhi 9 persen dari seluruh kebutuhan pupuk yang diperlukan oleh para petani.
Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menganggarkan sebanyak 30 trilyun untuk pupuk subsidi tapi belum mampu menjawab kebutuhan para petani terkait pupuk subsidi di daerah.
Dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) tidak mencukupi semua kebutuhan pupuk para petani. dari sisi lain juga muncul para spekulan atau distributor nakal yang menjual kembali pupuk subsidi.
Bupati Sumba Tengah, Paulus Kira meyampaikan progres program Food Estate yang sementara berjalan di Kabupaten Sumba Tengah. Food Estate ini mendapat perhatian Pemerintah Pusat yang dibuktikan dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Lokasi Food Estate pada beberapa waktu yang lalu di Sumba Tengah.
Bupati Paulus mengeluhkan jalan usaha tani sepanjang 50 KM yang belum dikerjakan. jalan usaha tani itu kata dia merupakan akses ke lahan food estate. ia berharap pemerintah pusat agar memperhatikan keberadaan jalan usaha tani tersebut agar mendukung aksesibilitas serta memudahkan dalam pengangkutan hasil.
Pada kesempatan itu juga ia meminta dukungan pengadaan Alsintan berupa traktor untuk mendukung program food estate. ia juga meminta penegasan dari pemerintah terkait pengembangan lahan food estate, harus ada keputusan pemerintah terkait pengembangan food estate. seperti di Sumba Tengah itu belum ada perluasan sehingga ada peraturan pemerintah yang mengatur tentang food estate.
Bupati Manggarai Barat meminta pembangunan jalan Nasional ke Golimori. Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR kata dia telah menganggarkan 531 Miliar untuk pembangunan ke jalan itu. di lokasi itu ada 361 KK yang belum mendapat persetujuan untuk mendapat ganti rugi.
Sementara itu beberapa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang hadir juga menyampaikan berbagai macam problem yang dihadapi terkait anggaran yang minim akibat pandemi Covid-19. Ada sejumlah persoalan yang disampaikan mulai dari infrastruktur jalan, jembatan, bendungan, embung hingga program pertanian dan kebutuhan Alsintan serta Elektrifikasi dan pembangunan pasar rakyat.
Pada kesempatan itu juga ada diskusi yang menarik terkait produksi garam dan kebutuhan garam nasional yang masih import. Padahal lahan-lahan potensial untuk produksi garam , NTT adalah salah satu provinsi di Indonesia yang mempunya potensi dan berpeluang mendukung kebutuhan garam nasional.
Tantangan lainnya adalah harga jual disetiap daerah di NTT sangat bervariasi. jika dikirim ke luar NTT membutuhkan biaya mobilisasi yang sangat mahal.