Kupang, NTTPedia.id, – Nutrition International dan Save the Children, bekerja sama dengan Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation), melalui Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA), menyelenggarakan pelatihan tentang pengelolaan program gizi yang meliputi suplementasi tablet tambah darah (TTD) untuk ibu hamil, suplementasi vitamin A, dan pengobatan diare pada balita dengan oralit dan zink bagi tenaga kesehatan dari Kabupaten Kupang.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Kristal Kupang ini bertujuan mengembangkan kapasitas staf Puskesmas, khususnya bagian kesehatan keluarga dan gizi, serta bagian penanganan diare, untuk dapat meningkatkan kapasitasnya dalam bidang konseling dan manajemen program gizi mikro (suplementasi TTD untuk ibu hamil, suplementasi vitamin A, dan penanganan diare pada anak menggunakan oralit dan zink).
Pelatihan akan berlangsung hingga Jumat (01/04) dan diikuti oleh 50 tenaga kesehatan pengelola program gizi dari 17 Puskesmas di Kabupaten Kupang. Fasilitator pelatihan merupakan staf Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang yang telah mengikuti pelatihan untuk pelatih program gizi sebelumnya.
Maternal and Child Nutrition Advisor dari Nutrition International dr.Tutut Sri Purwanti dalam sambutannya mengatakan proyek BISA ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi remaja perempuan dan laki-laki, serta ibu hamil, bayi, dan anak-anak dalam lingkup 1000 hari pertama kehidupan. Indonesia memiliki prevalensi stunting pada anak sebesar 30,8% pada tahun 2018 dan telah menurun bila mengacu pada data hasil Studi Status Gizi Indonesia terakhir.
Terkait dengan faktor penentu stunting, pemerintah telah menetapkan target penurunan stunting menjadi sebesar 14% pada tahun 2024, selain itu prevalensi anemia dan kekurangan energi kronis pada kehamilan juga ditargetkan untuk turun.
“Proyek BISA ini dirancang untuk berkontribusi pada tujuan pengurangan stunting nasional dan khususnya di kabupaten dampingan, salah satunya di Kabupaten Kupang,” ujar dr. Purwanti.
Salah satu fokus proyek BISA adalah mengenai gizi wanita. Status gizi wanita penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka, serta untuk tumbuh kembang bayi mereka.
“Diet bergizi, pelayanan praktik gizi, dan gizi yang optimal sangat penting untuk mencegah segala bentuk malnutrisi sebelum, selama kehamilan, dan saat menyusui,” kata dr. Purwanti.
Dokter Purwanti menjelaskan bahwa wanita lebih cenderung mengalami kehamilan yang sehat dan tidak mengalami komplikasi yang mengancam jiwa jika bebas dari segala bentuk kekurangan gizi pada saat menjadi hamil, melakukan diet bergizi, memiliki akses layanan gizi penting, dan menerapkan praktik pola makan yang optimal selama kehamilan.
“Selain itu, ibu dengan gizi yang baik akan menurunkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah sehingga membantu untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya pada anak usia dini. Setelah kelahiran, perawatan gizi juga sangat penting untuk memenuhi gizi ibu saat menyusui dan untuk mengembalikan simpanan gizi tubuh mereka,” tuturnya.
Salah satu materi dalam pelatihan peningkatan kapasitas ini adalah konseling gizi yang dapat membantu seorang wanita dan anggota keluarganya membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk meningkatkan asupan gizi. Hal ini termasuk pengambilan keputusan dan tindakan tentang jenis, keragaman dan jumlah makanan yang wanita harus makan untuk memenuhi kebutuhan diet, jumlah aktivitas fisik yang dia butuhkan, dan konsumsi suplemen makanan yang diperlukan.
“Banyak wanita tidak menerima konseling gizi berkualitas, meskipun layanan ini direkomendasikan dalam komponen pelayanan kesehatan.