Sementara, delegasi dari Rote Ndao mengatakan kalau gizi anak buruk, itu berarti penguasa tidak memiliki sikap empati terhadap masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu Biarawan Katolik dari perwakilan 2H2 Center kepada NTTPedia “seorang ibu yang kehilangan anaknya pasca kelahiran akan mengalami trauma. Ia tidak hanya butuh pelayanan fisik, tetapi seorang ibu juga butuh sentuhan psikis. Untuk itu, memahami konteks dalam setiap ruang mampu meringankan psikologis yang bersangkutan.”
Djoko Sutikno juga menyampaikan himbaun kepada masyarakat awam untuk berani terlibat dalam peningkatan kesadaran dalam hal menjaga kehamilan ibu. Di mana seorang ibu hamil butuh ketenangan fisik dan psikis demi kesehatan janinnya.
“Memang faktor jaringan, keterlambatan informasi, dan minimnya kolaborasi lintas stakeholder tenaga medis dan masyarakat awam juga merupakan penyebab utama dari kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia, khususnya di NTT” tutupnya.
Untuk itu, MOMENTUM (A Global Partnership for Health and Resilience) yang merupakan bagian dari Program Inovasi USAID terus berkomitmen untuk memberikan bantuan teknis dan pengembangan kapasitas kinerja pemerintah dan organisasi non-pemerintah lokal untuk memperkuat kepemimpinan global demi pencegahan stunting dan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di provinsi Nusa Tenggara Timur.(Fredy)