Semula pasar ini menggunakan pola pembayaran tunai, namun secara perlahan Bank NTT melakukan edukasi kepada para pedagang pasar untuk menggunakan QRIS.
Upaya ini sudah berlangsung, dan di daratan Timor sudah banyak pasar yang pedagangnya menjadi merchant QRIS.
Pantauan media ini, setibanya di dalam Pasar Batu Cermin, rombongan Bank Indonesia langsung menyerbu beraneka dagangan seperti sayuran, cabe, buah-buahan hingga kopi.
Ny. Aida terkesima dengan penjelasan beberapa ibu pedagang mengenai produk yang dijual, penghasilan serta tabungan mereka.
“Dengan menggunakan QRIS, bapak ibu sudah aman karena uangnya tersimpan di tabungan. Tidak perlu repot-repot menyiapkan kembalian dan aman dari virus,” jelas Ny. Aida saat mendatangi sebuah lapak sayuran.
Hampir sebagian besar pedagang di bangunan induk pasar Batu Cermin sudah menjadi merchant QRIS Bank NTT. (Humas Bank NTT)