“Dari rekam jejak selama ini dan lewat kajian dalam perspektif ekonomi manajemen, saya dapat menemukan satu jawaban yang tentu tidak membuat kaget sebab bagi ekonom itu adalah salah satu phenomenon. Ternyata domain factor yang saya temukan adalah Leadership. Dari semua keberhasilan hingga mencapai Modal Inti Minimum Rp. 1,9 Triliun di akhir tahun kemarin ternyata andil pemimpin paling dominan,tegas James serius.
Ada hal penting yang bisa digarisbawahi adalah, Dirut Alex Riwu Kaho dan para direksi lainnya sangat bagus dan tepat dalam menata dan mengontrol seluruh proses manajemen perbankan. Sejumlah bukti seperti ada rewarding bagi yang berhasil dan punishment bagi yang tidak berhasil.
Berikutnya, gebrakan sistem perbankan yang dibuat luar biasa pesatnya dalam konteks pengumpulan dana masyarakat dan penertiban kredit. Terbukti miliaran tunggakan kredit berhasil ditarik. Ini adalah capaian spektakuler yang tidak semua bisa melakukannya.
Saya pun ingin menggarisbawahi bahwa peranan Gubernur NTT (Viktor Bungtilu Laiskodat) dalam hal ini sebagai PSP (Pemegang Saham Pengendali) sangat luar biasa dalam memberi kebijakan dan dukungan bagi para direksi Bank NTT sehingga pengelola bank bangkit dan bergerak dalam satu irama yang sama. Hal ini termasuk andil dari para pemegang saham. Dari sejumlah butir diatas, saya berpendapat bahwa Dirut sebagai top manager adalah seorang designer yang hebat.
Apalagi didukung oleh para direksi yg mumpuni dalam bidangnya. PSP adalah advisor unggul yang mempunyai big vision bagi daerah ini, didukung oleh para pemegang saham yang telah memberi direction terbaik. Semoga Bank NTT tetap menjadi yang terbaik bagi pembangunan perekonomian di NTT,tutupnya. (BNT/AP)