Hal senada diucapkan Maya salah seorang karyawan swasta yang mengaku harus kesulitan setiap hendak pergi atau pulang kerja karena ketiadaan akses jalan menuju kantornya yang tak kjauh dari tempat itu.
Mereka sangat bersyukur atas dukungan dari Anggota DPRD NTT Daerah Pemilihan Kota Kupang Ibu Lily Adoe yang telah memenuhi harapan warga sebanyak 4 RT tersebut. Kini mereka sudah lebih leluasa bepergian atau beraktivitas mencari nafkah hidup keluarga.
Puluhan Tahun Dirindukan 200 Warga
Ketua RW 06 Kelurahan Alak, Goris Bouk kepada wartawan disela-sela kegiatan mengatakan jalan alternatif itu sudah dirindukan warga lebih dari 60 Kepala Keluarga atau sekitar 200 orang warga dalam sekian puluhan tahun.
‘Jalan itu menghubungkan aktivitas warga di 4 RT yakni RT 18, 20, 21 dan 26. Ada kurang lebih 60 KK atau sekitar 200 orang warga menikmati jalan baru ini. Kita tidak harus putar jauh dari jalan utama untuk sampe kerumah masing-masing lagi,” ujar Gories didampingi Ketua RT 18 Agustinus Nabu.
Mewakili pemerintah kelurahan Alak, Goris dan Agus menyampaikan terima kasih tak terhingga atas dukungan material yang begitu banyak dari angota DPRD NTT Ibu Lily Adoe.
“Saya sudah sekitar 30 tahun di Alak tapi tidak ada satupun orang yang datang bantu kami, kami bahagia dan senang ibu Lily datang bantu kami. Terima kasih untuk kebaikan ibu dan suami, “ ujar Goris kepada Lily Adoe dan suami Supardin saat santai ria menikmati ubi dan pisang rebus petang itu.
Selain jalan, selaku Ketua RW 06 Goris juga mengeluh soal minimnya jaringan tiang dan kabel PLN yang tidak dibangun hingga ke lokasi warga meski jaraknya kampung itu ke PLTD Alak hanya terpaut 300 meter.
Dia berharap setelah bahu jalan dibuka, dapat dilanjutkan dengan aspal lapen dan instalasi listrik dikerjakan sehingga warga tidak menumpuk beban daya pada satu rumah warga yang berdampak pada sering terjadinya spaning listrik naik turun dirumah warga karena ketiadaan tiang.
Selain itu, penarikan kabel listrik yang bersumber dari satu rumah itu diduga menjadi pemicu lampu sering menyala suram dan berdampak pada rusaknya perabot elektronik warga.
Pantau wartawan, jalan masuk samping SPBU Alak terpantau sangat sempit menuju kompleks di RW 06. Ruas jalan lapen yang mulai rusak itu hanya berukuran lebar sekitar 3 meter dan hanya bisa dilalui 1 kendaraan.
Kondisi menjadi makin memprihatikan ketika memasuki wilayah perkampungan dalam kota Kupang yang minim akses penerangan. Instalasi tiang dan kabel listrik nampak sangat terbatas meski wilayah itu terletak persis didepan kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Alak itu. (tim/42na)