Jakarta, NTTPedia.id,-Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) kembali digelar dan dibuka mulai Kamis 1 September 2022 hingga 11 September 2022 di Summarecon Mall Kelapa Gading. Pada tahun ke-18 penyelenggaraan, JF3 mengusung tagar #CulturalDiversity, sebagai dukungan terhadap keragaman budaya di Indonesia.
Festival mode terbesar di Indonesia ini bekerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Pada ajang bergengsi ini, Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat memboyong sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari NTT untuk ikut pada ajang itu.SMK tersebut diantaranya SMKN 03, SMKN 04 dari Kota Kupang, SMK dari Ende, SMK Katolik Atambua dan beberapa SMK lainnya.
Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat dalam Jumpa media via zoom pada Sabtu (3/9/22) malam bersama Kepala SMKN 03 dan 04 mengatakan, untuk menyiapkan anak-anak SMK menghadapi ajang tersebut, pihaknya mendatangkan mentor dari Jakarta.
“Kami dari Dekranasda beberapa bulan lalu mendatangkan mentor dari nasional, Designer-designer terkenal seperti Deviko, Audi, Maya Ratih, dimana mereka mentoring di kabupaten-kabupaten beberapa bulan untuk bisa mempersiapkan anak-anak mulai dari ukur badan sampai membuat pola, design baju juga sampai menjahit dan hasil jahitan tersebut ditampilkan pada ajang JF3 tersebut”, tutur dia.
Menurut Julie peserta yang mengikuti ajang tersebut ada juga yang berasal dari daratan Flores dan daratan Timor.
“Yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut yakni sekolah-sekolah SMK, dibantu oleh Dinas PK provinsi. Jadi mereka yang mengkoordinir SMK- SMK yang memang memiliki jurusan khusus fashion dan textil”, ujarnya kembali.
Menurut dia, pada ajang fashion tersebut, hampir 80 baju ditampilkan, yang sebagian merupakan hasil karya dari anak-anak SMK.
Julie Laiskodat menambahkan, tujuan mereka mengikuti ajang ini agar potensi yang dimiliki anak-anak NTT, khususnya dari tenun yang merupakan budaya dan potensi, terus dilestarikan bahkan sampai ajang internasional.
“Ajang ini dilakukan setiap tahun dan melibatkan anak-anak yang berbeda secara nasional maupun internasional”, jelasnya.