Kupang, NTTPedia.id,, Dapur Kelor mendapat permintaan ekspor kelor ke Cina dan Jepang setelah berhasil mempromosikan kelor dalam Expo Asia Fruit Logistica 2022 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, 2-4 November 2022. Dapur Kelor merupakan satu satunya peserta yang mewakili Indonesia pada ajang tersebut yang melibat negara-negara se Asia dan Eropa.
Direktur PT. Moringa Wira Nusa yang juga sekaligus Founder Dapur Kelor, Ir. H Dedi Krisnadi, kepada wartawan Jumat, 02/12/2022, mengungkapkan bahwa pembeli dari Cina dan Jepang menguji sampel kelor dengan diuji nutrisinya, yang mana hasil ujinya baik sehingga ada permintaan ekspor kesana.
“Dari Cina dan Jepang meminta kita mengekspor ke mereka, tapi kita juga masih harus lengkapi beberapa permintaan mereka, selain barang juga harus ada pendukung sertifikasinya,” ungkapnya
Sertifikasi yang dimiliki Dapur Kelor, katanya yakni sertifikat ISO dan CCP. Selain itu ada persyaratan yang diminta namun sifatnya opsional yaitu sertifikat organik. Persyaratan sertifikat organik kata dia terkendala dengan kebun kelor harus milik dapur kelor. Selama ini kata dia pihaknya tidak memiliki kebun kelor sendiri karena membeli kelor dari masyarakat.
“Yang belum kita punya itu sertifikat organik karena kita tidak punya kebun, tapi kita akan kerjasama dengan beberapa petani untuk bisa dapatkan sertifikat organik dan segera akan ada. Tapi jika memang opsinya memang harus punya sertifikat organik maka kami akan tindaklanjuti dengan kebun kelor milik para petani. Saat ini kami sudah usahakan di Bone Ana dan beberapa tempat di kabupaten Kupang ” Ujarnya.
Sementara itu, untuk stok kelor sendiri, Ia menyatakan bahwa untuk saat ini saja, produksi kelor miliknya perbulan mencapai 7,5 sampai 10 ton. Hal ini berkat dukungan 150 mesin pengering. Belum lagi stok yang dimiliki oleh UMKM Binaan Dapur Kelor dan Dekranasda NTT.
“Kita harapkan petani kita konsisten dalam pengelolaan dan produksi kelor, dan yang perlu diingat bahwa yang dicari pembeli luar negeri adalah kualitasnya bukan kuantitasnya, artinya nutrisinya yang diutamakan bukan sekedar serbuknya saja,” ujarnya.
Dedi juga menyampaikan bahwa Dapur Kelor sendiri, sudah sering ikut pameran mewakili dan menampilkan produk NTT. Ia juga menyatakan bahwa apabila produk kearifan lokal ingin dikenal oleh mancanegara, kuncinya harus sering ikut pameran di luar.