Dia menjelaskan, UMKM di NTT memiliki potensi yang sangat besar dan tak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Dia mencontohkan kain tenun NTT yang telah mendunia.
“NTT tidak kalah dengan Bali. Hanya saja pengurusan ijin PIRT dan Halal. Ini memang syarat baku di Hypermart, bahkan ritel-ritel modern lainnya,” tegas Muhamad Wildan.
Dia menjelaskan, jika semakin banyak produk UMKM yang memenuhi syarat, maka tidak tidak menutup kemungkinan bisa dipasarkan di seluruh gerai Hypermart di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, dalam pertemuan Manajemen Hypermart Lippo Plaza Kupang bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTT pada Jumat (13/10/2023), pihaknya mendorong agar pemerintah dapat membantu para pelaku UMKM dalam hal ijin PIRT dan sertifikat Halal.
“Kami telah menyampaikan hal tersebut. Semoga pemerintah bisa membantu,” tandas Muhamad Wildan.
Selain membahas pengembangan UMKM lokal, Manajemen Hypermart Lippo Plaza Kupang juga menyampaikan dampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap omzet penjualan berbagai produk turunan berbahan dasar daging sapi. (*)
