Lebih lanjut kata Putra TTS ini, pernyataan paket Nomor 2 terkait inovasi pompa hidram yang telah dinikmati warga NTT bahwa itu adalah program pemerintah pusat adalah tidak benar. Ia menegaskan bahwa program itu merupakan bantuannya secara pribadi hingga mencapai 320 titik pompa hidram di seluruh NTT.
“Sebanyak 400 titik itu ada, anggarannya beda. Saya sampai dapat Rekor MURI itu karena ada 320 titik yang saya kerjakan dari dana pribadi. Setelah itu ada tambah 80 titik, itu dari PUPR sehingga totalnya menjadi 400 titik,” tegasnya yang diamini Andreas Garu.
“Jadi maksud saya, yang pelayanan publik yang menyentuh pertanyaan, pelayanan publiknya dimana, respon cepat terhadap krisis, kekurangan airnya bagaimana, bukan kita bercerita tentang kedekatan dengan presiden,” ujarnya lagi.
Secara umum Paket Melki-Johny menjelaskan bahwa ia dan pasangannya akan membawa program dari pusat karena ia merupakan gubernur yang didukung oleh koalisi pemerintah pusat. Terkait inovasi pompa hidram, Melki menyampaikan bahwa program tersebut merupakan program pemerintah pusat yang dibawa ke NTT.
“Terkait bagamana mengambil sumber-sumber air, itu kami berterima kasih kepada SPK dan teman-teman karena ini program dari pemerintah pusat yang dibuat di NTT dan saya sudah cek di pemerintah pusat. Sekali lagi ini bisa terjadi karena ini program pemerintah pusat. Hanya karena kita bagian dari koalisi nasional, program itu bisa dibawa ke NTT, bukan soal pertemanan,” kata Melki. (*/)