Ciri fisik dan benda yang melekat di tubuh korban menjadi penguat dugaan Jack dan keluarga, sembari menunggu tes DNA.
Jack dan keluarga mengaku terkejut membaca berita terkait penemuan jenazah ibu dan anak.
Dari ciri-ciri fisik yang ada sepertinya sama persis dengan ciri Astri dan bayinya.
Makanya setelah mengetahui kabar itu, mereka langsung bergerak ke ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara pada Senin (1/11) usai autopsi.
“Kami mengenali dari tangan dan kaki. Kalau wajah Astri sudah rusak sehingga sulit dikenali,” ujar Jack.
Keluarga juga ke Polsek Alak membuat laporan polisi soal berita kehilangan. “Kami mengenali topi dan baju seperti yang dipakai korban saat pergi dari rumah,” tambah Jack.
Mereka juga yakin kalau foto-foto penemuan mayat di lokasi kejadian persis dengan ciri korban.
Ia menduga handphone, tas dan dompet sengaja dihilangkan pelaku untuk menghilangkan jejak.
Namun Jack mengaku kalau polisi sudah mengidentifikasi barang-barang dalam kamar korban seperti sisa lipstik dan pakaian korban.
Karena merasa yakin kalau jenazah tersebut adalah Astri dan Lael, polisi dari Polsek Alak pun menyelidiki lebih lanjut dan ingin membuktikan kebenarannya.
Jack mengaku curiga kalau korban dibunuh orang dekatnya. “Periksa Arca dan Bayu selaku rekan korban, karena Arca yang menjemput korban dan membawa ke tempat kost Bayu,” ungkap Jack.
Jack curiga kalau pelaku adalah orang-orang dekat korban. Ia juga meminta agar pelaku sebaiknya menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya.
Jack dan keluarga juga yakin kalau pembunuhan terhadap Astri dan Lael berencana.
Ia juga berharap keterangan saksi Bayu dan SM di Rote Ndao bisa menjadikan kasus ini terang benderang.
Sambil menunggu hasil DNA, keluarga tetap menggelar ibadah dan doa malam serta berharap jenazah yang disimpan di ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Kupang dimakamkan oleh pihak keluarga.
“Kami yakin itu adalah Astri dan Lael sehingga biarlah kami yang memakamkan jenazah secara baik-baik,” tandas Jack.
Astri sendiri memiliki seorang putra. Namun ia hamil dari mantan pacarnya yang sudah berkeluarga, memiliki istri dan anak. “Pacarnya kami kenal namun tidak pernah ke rumah. Pacarnya sudah berkeluarga,” cerita Jack.
Astri yang juga sarjana teknik jebolan Politeknik Negeri Kupang, berpacaran dengan Randy sejak SMA. Namun Randy sudah menikah dengan orang lain walau telah menghamili Astri.
Semula Astri bekerja pada sebuah perusahan konsultan namun kemudian berjualan makanan secara online. Saat Astri hamil, penjualan makanan pun ia kurangi hingga melahirkan Lael pada 21 Oktober 2020 lalu.
Korban ditemukan berawal dari terciumnya bau busuk bangkai oleh para pekerja penggalian pipa air di sekitar proyek SPAM Kali Dendeng Kota Kupang akhir pekan lalu.
Saat itu pekerja curiga dengan bau busuk yang semula diduga bangkai binatang. Para pekerja berinisiatif untuk mengangkat dengan menggunakan alat berat (eksavator) namun ternyata berisi dua jenazah manusia.
Kasus penemuan dua mayat tersebut sudah dibuatkan Laporan Polisi nomor LP/B/06/X/2021/Sektor Alak, tanggal 30 Oktober 2021.
Kedua jenazah berjenis kelamin perempuan dewasa dan bayi laki-laki tanpa identitas ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng di RT 001,RW 001, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Sabtu (30/10) petang.(Nitano)