Alexander pun menceritakan, saat beralih menjadi petani Bunga Krisan awalnya kesulitan akan dana. Masalahnya untuk menanam Bunga Krisan lahan tanam harus ditutupi saung. Biaya untuk hal tersebut tak kecil bagi petani di sana.
Peluang tersebut tak luput dari perhatian Kantor Cabang BRI Tondano. Melalui dana KUR akhirnya harapan Alexander bisa terpenuhi.
“Maka kami bisa bikin saung. Itu awal mula kami pinjam ke BRI, kenangnya.
Selain memberikan kucuran dana, BRI pun mendorong Alexander memperkuat ekosistem usaha melalui pembentukan klaster usaha binaan. Alexander pun menghimpun koleganya sesama petani membentuk Klaster Manimpayo.
Alexander menjadi ketua klaster tersebut dan mendorong kelompoknya untuk mengajukan pinjaman dana usaha kepada BRI. Alexander dan kelompok taninya merasa bersyukur karena memperoleh kemudahan pengembangan usaha.
Kini klaster usaha binaan BRI yang terletak di desa Kakaskasen 1 ini menjadi wadah bagi petani Bunga Krisan yang mendapat dukungan langsung kepala desa setempat. Dengan demikian, Alexander semakin optimistis sektor pertanian bunga di desanya semakin memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.
Dia berharap kelompok usahanya yang saat ini beranggotakan 15 orang dapat terus berkembang dengan bergabungnya petani-petani bunga lain di kelurahan tersebut bersama Klaster Manimpayo. Sehingga bisa lebih mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan petani bunga.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa BRI terus mengambil peran dalam pemberdayaan pelaku UMKM. Dalam proses tersebut, muncul jenis kesamaan usaha dalam satu wilayah yang akhirnya dikelompokkan menjadi klaster usaha.
Para Mantri BRI kemudian memberikan pembinaan pada setiap klister seoerti literasi bisnis dan digital sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha dengan memperhatikan berbagai aspek mulai dari kualitas SDM, teknologi, potensi pasar, networking, inklusi hingga pelatihan, ujarnya.
BRI akan terus berupaya mengambil bagian dalam mengembangkan pertumbuhan usaha dengan memberikan pembinaan, pelatihan, bantuan sarana dan prasarana, hingga financial advisory melalui para mantri serta memberdayakan klaster usaha agar dapat menjadi embrio korporatisasi UMKM kedepannya, tutur Supari.(AP)