Bajawa, NTTPedia.id – Bupati Nagekeo Yohanes Don Bosco Do rupanya memiliki strategi tersendiri dalam menjawab tantangan yang diberikan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, yakni mereka harus membangun mimpi setinggi-tingginya melalui PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (PT. BPD NTT).
“Dalam setiap RUPS dan RUPS luar biasa, bapak gubernur selalu menyampaikan berulang kali untuk bagaimana membangun mimpi kita melalui Bank NTT. Saya sendiri sebagai bupati baru memasuki tahun keempat baru saya putuskan untuk itu (mewajibkan seluruh kepala desa menabung di Bank NT). Sebelumya kita sedang bersama-sama menyehatkan Bank NTT, memperbaiki strukturnya, manajemennya, dan itu harus beres dulu. Kalau sekarang saya sudah yakin dengan beberapa indikator yang menunjukan bank kita makin sehat makin bertumbuh ke arah yang baik,” kata Don Bosco.
Pihaknya sebagai pemegang saham pun memiliki strategi lain dalam mendukung Bank NTT menjadi bank devisa di akhir tahun 2023 seperti yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kita lagi membantu Bank NTT untuk mengelolah dana yang cukup supaya syarat-syarat yang disyaratkan oleh OJK di 2023, bisa menjadi bank Devisa,” demikian Bupati Don Bosco di kampus Bambu, Bajawa, Kamis 14 April 2022.
Dia pun menginstruksikan kepada seluruh desa yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten Nagekeo untuk membuka rekening desa satu-satunya hanya di Bank NTT.
Pilihan ini diambilnya agar dana desa, alokasi dana desa, bagi hasil pajak dan retribusi disimpan di Bank NTT, yang mana Pemkab Nagekeo adalah salah satu pemegang sahamnya.
Menurut Don Bosco, Kabupaten Nagekeo terdiri dari 7 buah Kecamatan, 97 buah desa dan 15 kelurahan. Untuk itu Ia mengharapkan layanan Bank NTT di setiap Kecamatan.
“Saya minta layanan Bank NTT di setiap Kecamatan. Dan kluster Kecamatan harus jalan, mulai dari mesin ATM karena kita lagi transisi ke arah non tunai sedang berjalan, layanan setor tunai agar masyarakat jangan mendapat kesulitan,” pinta Bupati Don Bosco.
Bank NTT Siap
Lalu bagaimana tanggapan Bank NTT terkait respon positif dan permintaan yang disampaikan Bupati Nagekeo? Kepada media juga di kampus bambu, Bajawa, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan apa yang dilakukan Bupati Nagekeo saat ini telah melalui pertimbangan berdasarkan kondisi rill yang terjadi.
Diakuinya bahwa ketika pandemi dan seroja, terjadi keterpurukan berbagai sisi kehidupan, baik spiritual, kesehatan, pendidikan, teknologi dan aspek-aspek lainnya.