Tak satupun rumah warga yang dijadikan tempat usaha, dilewatinya. Satu persatu dimasuki, dan VBL cermat mengamati serta bertanya mengenai proses pembuatan serta penjalan aneka produk tenunan khas motif Bena, Ngada.
Tak sedikit dagangan yang dibeli dari para pelaku UMKM berupa tenunan yang merupakan karya intelektual para wanita di Kampung Adat Bena. Seluruhnya menyediakan layanan pembayaran QRIS Bank NTT, dan dioperasikan oleh mama-mama di kampung adat ini.
“Semua penghuni Rumah Adat di Kampung Bena ini menggunakan Mobile Bangkin dan bayarnya menggunakan QRIS Bank NTT,” sebut Emanuel Sebo, Ketua Pengelola Pariwisata Kampung Adat Bena kepada Gubernur Laiskodat. Saat itu, Gubernur Lasikodat ketika mengunjungi semua rumah adat di kampung itu selalu membeli setiap jualan yang disajikan di semua rumah adat.
Gubernur Laiskodat yang saat itu didampingi Wakil Ketua DPRD NTT Christian Mboeik memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata Dr. Zet Sony Libing agar mendesain paket wisata ke Bena dalam momentum atraksi Reba yang akan berlangsung pada tanggal 27-29 Desember 2022 mendatang.
“Harus didesain paket wisata ke Bena dan dijual paket sehingga segala kebutuhan wisatawan yang hendak mengikuti upacara Reba terlayani dengan baik selama mengikuti upacara Reba, termasuk pakian adat yang dikenakan seluruh peserta. Ini akan membawa dampak perekonomian yang besar bagi masyarakat Kampung Adat Bena dan Kabupaten Ngada pada umumnya,” sebut Gubernur Laiskodat.
Kunjungan Gubernur Laiskodat ke Kampung Adat Bena itu merupakan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022). Gubernur didampingi Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dan dua Direktur diantaranya Paulus Stefen Messakh, dan Hilarius Minggu, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, H. Anwar Pua Geno, Esau Eno Sam Koene dan Bartol Badar serta sejumlah kepala dinas provinsi. (*/BN/Humas Bank NTT)