News

Bicara di Beritasatu TV, Dirut Bank NTT Paparkan Keberhasilan Digitalisasi UMKM di NTT

175
×

Bicara di Beritasatu TV, Dirut Bank NTT Paparkan Keberhasilan Digitalisasi UMKM di NTT

Sebarkan artikel ini
SPECIAL DIALOG. Direktur Beritasatu Media Holdings, Primus Dorimulu (kiri) saat memandu live talk show di studio Beritasatu TV Jakarta, Kamis (16/6) petang. Hadir Bayu Prawira Hie (tengah) yang adalah Digital Tranformation Expert, serta Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho (kanan). Sementara mengikuti secara daring, Wiweko Probojakti yang adalah Direktur TI, Konsumer dan Jaringan BPD Jawa Tengah.Foto: Humas Bank NTT

 

“Kami memantaunya dari kanal-kanal pembayaran ada peningkatan yang sangat signifikan. Trend kita menunjukkan pertumbuhan yang hampir mencapai 30 persen dan kita melihat adanya prospek yang sangat baik,”tegas Alex yang menambahkan saat ini Bank NTT memiliki kurang lebih 9.000 agen digital sejak 2019-2022. Dan ini sebuah lompatan eksponensial untuk pertumbuhan yang sangat luar biasa karena mereka punya modal sendiri dan bisa mempergunakan jasa layanan bank untuk berkreasi. Mereka pun bisa mengembangkan pola pembayaran yang ada.

 

Ada Agen Dia Bisa, dikembangkan ke Lopo Dia Bisa, lalu Lopo Dia Bisa ini kombine antara agen DIA Bisa dan UMKM yang ada sehingga disitulah marketplace itu ada karena mereka mengupload setiap produknya. Bank NTT memfasilitasi mereka dengan membuatkan E-Katalog.

 

“Untuk menjaga sustainable, maka kita terus mengembangkan keahlian warga, seperti packaging diperindah. Lewat kerjasama dengan Dekranasda, kita berkolaborasi sehingga lebih berkualitas dan layak di pasar. Seperti kolaborasi dengan KADIN NTT, UMKM kita menembus pasar di Singapura, Timor Leste dan sebagainya,”ujar Alex.

 

Pihaknya bersyukur karena NTT memiliki gubernur, bupati dan kepala daerah yang sangat peduli serta punya komitmen yang kuat misalnya untuk pemenuhan modal inti minimum yang mana semua sudah komit agar pada tahun 2023, pemenuhan modal inti ini terpenuhi Rp 3 Triliun. Di bagian akhir, Alex berkesimpulan bahwa dari sisi industri perbakan, apa yang sudah dilakukan oleh regulator dan tuntutan market itu tidak masalah. Namun dari sisi lain untuk menghidupkan sustainable perbankan dimana ada konsumer dan konsumer itu adalah UMKM, maka salah satu yang harus dilakukan oleh regulasi apalagi untuk daerah seperti NTT, yakni harus diberlakukan semacam relaksasi dalam regulasi sehingga merangsang pertumbuhan-pertumbuhan UMKM lebih bergairah. Jika regulasi diterapkan secara umum tentu sulit sehingga dibutuhkan perlakuan khusus.

 

Sementara itu Bayu Prawira Hie saat itu mempertegas bahwa memang BPD dimiliki oleh Pemda dengan sasaran adalah ASN. Hal ini bagus dan menjadi modal income yang reguler namun dia menyarankan agar jangan lupa bahwa misi sebuah BPD adalah menjadi agen pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu adalah tepat jika bank mulai menyasar sektor UMKM.

 

“BPD ini benar-benar harus merangkul masyarakat, selain karena misinya, juga agar mereka bisa berkembang serta terciptanya keeratan BPD dengan masyarakat. BPD harus membangun sentimen dari masyarakat sehingga mereka pun mau agar banknya harus lebih bagus. Ini tugas bagi BPD. Agar BPD tidak saja menyasar kredit konsumtif namun produktif,”pungkasnya. (Fdz)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||