Selain itu, sebagai antisipasi pengesahan UU Perlindungan Data Konsumen, Tim Juri memasukkan satu kriteria tambahan, yaitu adanya jabatan Data Protection Officer, sebagai bagian dari kriteria dimensi Data.
Pemeringkatan dan penilaian didasarkan atas empat kelompok. Pertama, KBMI (Kelompok Bank Modal Inti). Yakni KBMI IV (Modal Inti di atas Rp 70 triliun), KBMI III (Modal Inti > Rp 14 triliun – Rp 70 triliun), KBMI II (Modal Inti > Rp 6 triliun – Rp 14 triliun), dan KBMI I (Modal Inti di bawah Rp 6 triliun). Kemudian kelompok Bank Digital Murni, kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan bank syariah.
Meski menggunakan kriteria yang berbasis pada regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bayu menegaskan bahwa OJK tidak terlibat dalam proses penilaian DBA 2022, dan pemberian award ini bukan merupakan representasi OJK.
Metodologi dalam penilaian Digital Banking Awards 2022 meliputi tiga aspek: Pertama, penilaian atas sendiri atau self-assesment, yang dilakukan oleh pihak kandidat, untuk menilai setiap sub kriteria, dengan menyertakan alasan dan bukti-bukti pendukung. Dalam hal ini, setiap peserta akan dikirim surat dan link secara resmi.
Kedua, Tim Juri juga mengundang publik untuk menilai (public assessment), dengan menyertakan alasan dan bukti-bukti pendukung, melalui link: https://s.id/DBA-PUBLIC. Ketiga, Tim Juri mengadakan penilaian berdasarkan ekspertis tim juri serta masukan dari self-asessment dan public assessment, ditambah dengan wawancara dengan sejumlah peraih nominasi.
Masih berdasarkan keputusan juri, pada kategori bank berdasar modal inti (KBMI) 4, penghargaan digital banking terbaik untuk dimensi data diperoleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sementara penghargaan digital banking terbaik untuk manajemen risiko dimenangkan PT Bank Central Asia Tbk, yang juga memperoleh penghargaan terbaik dalam penilaian customer. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendapat penghargaan dari sisi tatanan institusi. Sedangkan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengantongi penghargaan dari sisi teknologi dan kolaborasi. Tak hanya itu, Bank Mandiri juga dinobatkan sebagai peraih “Best of The Best Digital Banking Awards 2022”.
Dirut Alex: Spirit Bagi NTT
Sementara itu Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riru Kaho, Selasa petang tadi atas nama Bank NTT mengucapkan apresiasi kepada Beritasatu Media Holding, Majalah Investor Daily dan Intellectual Business Community yang sudah menginisiasi digital award.
“Penghargaan ini menjadi inspirasi bagi Bank NTT, dan menjadi semangat dalam aksi korporasi yang berkelanjutan untuk kami mampu melihat kebutuhan pengguna jasa yang makin kompleks. Kiranya kolaborasi ini memberi spirit yang kuat bagi kami di NTT dan daerah-daerah kepulauan dengan spirit kolaborasi pentaheliks, memberi kekuatan kepada BPD untuk terus bertumbuh di tengah kemajuan digital industri perbankan,”tegasnya.
Dia juga memberi apresiasi kepada bank-bank lain yang juga mendapat apresiasi yang sama, sembari berharap agar iven ini terus dilaksanakan dengan melihat berbagai spesifikasi dan kriteria penilaian yang dapat merangsang, memberikan daya tahan, daya saing dan daya tumbuh bagi industri perbankan di Indonesia.
Untuk diketahui, Bank NTT berdiri sejak 18 Oktober 1961 dan terhitung Maret 2022, memiliki total aset Rp 16,76 Triliun dan memiliki laba bersih Rp. 59,1 Miliar terhitung Maret 2022. Ada aksi yang membuatnya bertengger pada posisi puncak dalam peraih awards, yakni berkolaborasi secara positif sehingga memperoleh tambahan modal dari Pemrintah Provinsi NTT serta 14 pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi NTT yang juga pemegang saham Bank NTT. (AP)