Gejala umum yang dapat terjadi diantaranya nyeri menjalar sepanjang alur saraf, kaku otot, mati rasa, hingga kelemahan otot.
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan aktivitas apa saja yang dilakukan pasien sebelum muncul gejala. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan saraf. Pemeriksaan saraf dilakukan dengan mengukur kekuatan dan refleks otot, serta kemampuan bagian tubuh dalam merasakan rangsangan. Bila dicurigai mengalami HNP, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab dari nyeri punggung yang dirasakan, seperti pemindaian CT Scan atau MRI untuk melihat kondisi tulang belakang dan Elektromiografi (EMG) untuk mengukur aktivitas listrik otot saat berkontraksi.
Dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar penderita HNP bisa pulih. Penanganan ini bisa meliputi istirahat, konsumsi obat anti nyeri dan anti radang, melakukan fisioterapi untuk melenturkan dan memperkuat otot punggung, hingga menjalani operasi.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya HNP antara lain:
Gunakan teknik pengangkatan yang benar (tekuk dan angkat dari lutut, bukan pinggang)
– Lakukan olahraga teratur
– Pertahankan berat badan yang ideal
– Selalu pertahankan postur tubuh yang baik saat duduk dan berdiri
– Jangan duduk dalam jangka waktu lama, cobalah untuk berdiri dan melakukan peregangan secara berkala
– Lakukan latihan untuk menguatkan otot punggung, kaki, dan perut