News

Tak Perlu Takut Inflasi dan Krisis Pangan, Ada Aplikasi B’Pung Petani Buah Karya Pemprov dan Bank NTT

846
×

Tak Perlu Takut Inflasi dan Krisis Pangan, Ada Aplikasi B’Pung Petani Buah Karya Pemprov dan Bank NTT

Sebarkan artikel ini

Jelas bahwa kedepan permintaan pasar terhadap bahan pangan selalu dapat dipenuhi dengan mengandalkan potensi daerah Provinsi NTT. Juga Inflasi akan tetap terjaga, karena adanya keseimbangan antara Supply dan Demand.

“Jika harga barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan berkurang. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya Pendapatan/penghasilan masyarakat; Distribusi pendapatan masyarakat; Selera konsumen terhadap barang; Jumlah penduduk; Harga barang lain yang berhubungan dengan barang tersebut; Prediksi masyarakat tentang kondisi di masa yang akan datang; serta adanya barang pengganti (substitusi); juga Kegunaan akan suatu barang,”sebut Dirut Alex.

Untuk mensukseskan penerapan sistem berbasis aplikasi B’Pung Petani ini, Bank NTT tidak one man show. Melainkan berkolaborsi dengan mitra terkait, seperti bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi, tenaga Kerja dan Transmigrasi tingkat provinsi, kabupaten serta kota.

“Dengan data yang valid itu pada akhirnya dapat memacu dan memicu produktivitas yang juga pada manfaat ekonomisnya mendekatkan masyarakat untuk memiliki daya beli yang kuat. Pemerintah pun bisa mengakses informasi-informasi bagaimana mengendalikan inflasi, karena sudah terpetakan daerah mana yang over produksi dan mana yang devisit.”

Manfaatkan Baik-baik Musin Hujan Tahun Ini, Prof Benu: Dukung Diversifikasi Pangan

KEPALA Dinas Pertanian Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli, menegaskan bahwa berkaca pada kondisi dunia hari ini, maka pilihan kita tidak banyak. Harus menanam agar tidak paceklik di tahun-tahun mendatang. Dan untuk mewujudkan swasembada pangan di NTT maka musim hujan tahun ini jangan dilewatkan begitu saja. Melainkan seluruh warga haruslah bergerak, menanam apa saja yang bisa ditanam terutama produk-produk unggulan seperti Padi, Jagung, Sorgum, dan Kelor.

“Benih sudah kita siapkan sedangkan pupuk subsidi memang ada keterbatasan tetapi dengan skema-skema pembiayaan ekosistem pertanian, kita menggunakan pupuk non subsidi. Yang secara ekonomi bisa dijangkau yang langsung dibiayai oleh teman-teman Bank NTT. Off taker-nya sudah kita siapkan,”tegas Lecky penuh semangat. Pihaknya pun berterimakasih atas support dari Bank NTT yang sudah menghadirkan aplikasi B’Pung Petani.

Prof . Fred Benu menegaskan, pihaknya sepakat dengan sikap Pemprov NTT saat ini ini untuk menyiapkan ketahanan pangan. Dengan berkonsentrasi pada empat komoditi unggulan. Dia merinci NTT sangat kaya karena memiliki 57 jenis sumber karbohidrat, 55 jenis aneka sumber lemak dan minyak, 26 jenis aneka kacang-kacangan, 273 jenis buah-buahan, 178 jenis aneka sayuran, 94 jenis rempah bumbu, 32 jenis bahan minuman.

 

“Ini semua kita belum optimalkan. Karena itu saya setuju dengan pikiran bahwa harus disiapkan dari hulu sampai hilirnya. Karena itu kita harus mendukung program pemerintah yakni diversifikasi pangan. Dan tentu sesuai dengan program Bank NTT,”tegas Fred. Diakui bahwa memang ada banyak negara mengalami krisis pangan dan energi, dan kita belum bisa memprediksi Indonesia. Namun sejartinya apa yang dilaksanakan pemerintah provinsi saat ini benar, untuk ketahanan pangan. (AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||