Denpasar, NTTPedia id,- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI memperkuat sinerginya dengan berbagai BPD dalam acara BNi – BPD Synergy Gathering 2022 yang berlangsung selama 2 (dua) hari tanggal 8 & 9 Desember 2022 di kawasan Nusa Dua, Bali.
Dengan mengusung tema : ”Synergy to Accelerate Digital Transformation and Global Market Penetration”, BNI mengedepankan tujuan sinergi dengan BPD untuk memperkuat inovasi layanan keuangan digital terutama untuk akselerasi transformasi digital untuk memberikan layanan keuangan digital bagi para nasabah BPD dan bersama membangun ekosistem daerah dengan investasi yang lebih efisien serta mendukung BPD untuk penetrasi bisnis ke pasar global.
*Sejauh ini, BNI setidaknya telah bekerjasama dengan beberapa BPD dalam hal perluasan jaringan antara lain Bank Sumut, Bank Papua, BPD Bali, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank Sulut Go, Bank Kalsel, Bank Kaltimtara, Bank Kalbar, Bank Bengkulu, Bank Nagari, Bank DKI dan Bank NTB Syariah.*
Pandemi telah mendorong perubahan pola hidup masyarakat salah satunya kebutuhan layanan perbankan digital. Adaptasi masyarakat Indonesia terhadap perkembangan digitalisasi saat ini semakin meningkat dan secara langsung akan membuka peluang pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disampaikan Deputy Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dalam pemaparannya di acara BNI– BPD Synergy Gathering. “Ekonomi keuangan digital Indonesia akan bertumbuh dan meningkat hingga mencapai USD360 Miliar pada tahun 2030. Tingginya Ekonomi Keuangan digital di Indonesia diperkuat dengan penetrasi Internet yang tinggi serta semakin meratanya konsumen digital yang bukan hanya penduduk kota besar tetapi juga mulai masuk kepada penduduk di daerah. Indonesia diperkirakan bertumbuh rata-rata mencapai 22% per tahun”, ujar Destry.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo, yang juga hadir secara daring mengungkapkan pentingnya BPD memperkuat kolaboraasi dengan bank umum seperti yang sedang dilakukan oleh BNI antara lain untuk dapat mengoptimalkan potensi perekonomian digital di daerah.
“Peningkatan transformasi digital di sektor perbankan sangat diperlukan, untuk menggarap berbagai peluang serta mampu menjawab tantangan saat ini baik melalui digitalisasi ekonomi maupun interkonekstivitas global yaitu salah satunya terkait system pembayaran lintas negara,” ungkap Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BNI) Royke Tumilaar.
Lebih lanjut Royke mengatakan bahwa BNI sebagai salah satu dari 10 perusahaan dengan market cap terbesar saat ini sangat terbuka untuk melalukan kolaborasi-kolaborasi. Dan pada Q3 tahun 2022 BNI telah mencetak pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provision Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 25,8 triliun atau total asset sebesar Rp 943,6 triliun.
Saat ini BNI terlihat gencar menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) di hampir seluruh Indonesia.