“Kemudahan bertransaksi bagi perusahaan merupakan salah satu hal penting dalam mengelola keuangan. Dukungan teknologi pun dibutuhkan agar transaksi keuangan menjadi lebih mudah dan praktis,” ujarnya.
Okki menjelaskan, tak hanya menciptakan inovasi layanan, BNI juga membangun Unique Selling Points melalui Portal Digital Services, di mana nasabah dapat mengakses melalui https://digitalservices.bni.co.id/ dan melakukan uji coba melalui sandbox terlebih dahulu sebelum akhirnya melakukan integrasi dengan sistem BNI.
“BNI terus melakukan penyempurnaan dengan membuat tampilan website yang menarik dan user friendly, sehingga nasabah bisa mengakses website dan melakukan proses integrasi dengan mudah dan cepat,” sebutnya.
Okki merinci, ada sepuluh jenis BNI API yang dapat diintegrasikan dengan kebutuhan nasabah, tiga yang terbaru di antaranya BNI API Corporate Disbursement, BNI API Push Notification serta BNI API BNIDirect. BNI pun memperkuat layanan offline dengan pemasaran melalui Sales Advisory dan melalui cabang.
“BNI juga sering berpartisipasi dalam event pameran, seminar serta talk show yang secara langsung menyentuh kebutuhan dan keinginan dari pengunjung yang sudah menjadi nasabah maupun yang belum,” ucapnya.
Dari sisi kepatuhan, BNI API One Gate Payment telah memenuhi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).
Dia menambahkan, sejak dibangun sampai dengan saat ini, BNI API Corporate One Gate Payment telah berhasil menghimpun Rp 450 triliun volume dan 268 juta items transaksi pada tahun 2022, di mana pada tahun tersebut terdapat kenaikan lebih dari 30% untuk volume dan item transaksi dibanding tahun 2021 secara year on year (yoy).
“Solusi BNI API Corporate One Gate Payment merupakan jawaban atas disrupsi pada era transformasi digital khususnya di sektor perbankan yang diperuntukkan bagi nasabah korporasi maupun fintech,” pungkasnya. (AP)