News

Bank NTT dan Global Katalyst Teken PKS Pendidikan Vokasi ke Jerman, 3000 Orang Akan Dikirim

160

 

“Jadi bukan saya mau banggakan bahwa kami itu hebat. Kamu pasti lebih hebat dari kami. Namun prestasi ini untuk menginspirasi kalian,” jelasnya.

 

Wagub Nae Soi memberikan nasihat bahwa sekolah, kerja, dan kursus di luar negeri memerlukan komitmen dan disiplin yang tinggi.

 

“Jadi jangan hanya bermain yang tidak ada manfaatnya, sekolah di sana juga harus bangun tepat waktu karena disiplinnya tinggi, kerjanya juga sangat teliti,”

 

Dia juga mengingatkan siswa untuk tidak cepat merindukan kampung halaman dan tetap fokus pada tujuan mereka selama di Jerman.

 

“Kalau sudah berangkat ke Jerman harus fokus. Jangan sedikit – sedkit sudah rindu pulang ke kampung halaman,” pungkasnya.

 

 

Direktur PT. Mahakam Anargya Samagata Doddy Primanda Kadarisman mengatakan, Jerman merupakan negara industri nomor satu yang memiliki sistem pendidikan vokasi unggul di dunia.

 

Di Jerman, kata dia, sistem pendidikan 100 persen disubsidi oleh pemerintah, sehingga kuliah vokasi dan pelatihan industri tersedia secara gratis.

 

“Program ausbildung adalah program kuliah vokasi di mana 30 persen fokus pada kuliah di kampus dan 70 persen pada pelatihan industri,” jelasnya.

 

Menurutnya, dalam program ini, kuliah vokasi dilakukan secara gratis, dan para peserta pelatihan industri menerima bayaran antara Rp18 hingga Rp30 juta setiap bulan.

 

“Ini adalah program yang sangat unggul dan hingga saat ini hanya ada di Jerman. Beberapa negara telah mencoba mengikuti program serupa, namun belum berhasil. Program ini telah ada sejak Perang Dunia Pertama,” ungkapnya.

 

Jerman menjadi barometer pendidikan vokasi dunia, karena memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan terbaik dengan biaya yang sangat terjangkau.

 

“Awalnya itu memang ada biaya sekitar Rp52 juta untuk keperluan mulai kursus, pengurusan berkas, keberangkatan ke Jerman, hingga biaya hidup bulan pertama di Jerman,” jelasnya.

 

Meski demikian, kata dia, pihaknya sedang mengupayakan agar di tahun 2025 nanti semua biaya mulai tiket pesawat dan visa akan ditanggung oleh industri Jerman.

 

“Negosiasi sedang berlangsung dengan tujuan agar tahun 2025 nanti, semua biaya akan ditanggung oleh Jerman. Ini akan membantu persiapan adik-adik untuk bergabung dalam program ini dengan biaya yang sangat terbatas,” jelasnya.

 

Dia menekankan, setiap tahun ada dana sebesar 800 miliar yang dialokasikan untuk program yang mereka bawa ke Indonesia. Salah satu tujuan utama adalah membantu mereka yang memiliki keterbatasan finansial untuk tetap mengikuti program pendidikan vokasi.

 

“Dana itu akan dipinjamkan dengan pengaturan cicilan yang bisa dilakukan secara bertahap tanpa bunga, setelah peserta mendapatkan pekerjaan,” tandasnya.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi menjelaskan, sekitar 3000 peserta dari berbagai SMA dan SMK akan menjadi bagian dari tahap pertama pengiriman ke Jerman.

 

“Tetapi saat ini baru 180 peserta yang berhasil mendaftar dari total target peserta yakni 3000 orang,” ungkapnya.

 

Program ini direncanakan berlangsung selama 4 tahun dan akan dievaluasi secara berkala. Jika hasil kerja sama dalam periode tersebut positif, kemungkinan akan ada perpanjangan waktu kerja sama melalui tahapan evaluasi lebih lanjut.

 

“Diharapkan dengan kerja sama ini, generasi muda NTT bisa kembali dan berkontribusi untuk mengembangkan sumber daya dan potensi yang ada di NTT,” pungkas Linus.***

Exit mobile version
slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||