Ironisnya kata Gabriel, Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Lembata, Eliaser Yentji Sunur setelah dari Jakarta langsung turun kunker ke Kecamatan. Kunker itu kata dia menghadirkan kepala desa dari kecamatan Atadei, Buyasuri dan Omesuri.
” Semakin ironis, untuk kecamatan Omesuri dan Buyasuri, Camat diperintahkan untuk mengumpulkan semua kepala Desa dalam kunjungan. Larangan mengumpulkan banyak orang, hindari kerumunan tidak diberlakukankan?, kata Gabriel.
” Bukankah Jakarta itu zona merah? Lalu kenapa tidak karantina mandiri,” kata Gabriel.
Dijelaskannya aktivitas Sekolah, rumah-rumah Ibadat ditutup, aktivitas perkantoran dibatasi. Tapi pada saat yang sama Bupati mengumpulkan orang banyak.
” Lalu kenapa kunjungan ke kecamatan, desa tetap dijalankan? Aneh tapi inilah kenyataannya. Kebijakan yang tidak humanis dan populis. Kebijakan yang diskriminatif dan tidak pro rakyat. Kebijakan yang tumpul keatas tajam kebawah,” ujarnya kesal.(PLW)