Kefamenanu, NTTPedia.id,- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kefamenanu memberi apresiasi atas dilantiknya Juandi David-Eusabius Binsasi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU) yang baru. Pelantikan itu kata GMNI juga merupakan bagian monumental yang harus diapresiasi oleh segenap elemen di TTU.
Untuk itu Ketua GMNI Cabang Kefamenanu, Francis Ratrigis meminta Juandi-Eus untuk tidak larut dalam eforia pelantikan. Ia mengatakan usai dilantik sebagai nahkodah baru TTU, sejumlah persoalan sudah menanti untuk segera dikerjakan. apalagi kata dia jauh sebelum dilantik, kedua pemimpin itu sudah menggelorakan komitmen Terobosan 100 Hari kerja Juandi-Eus.
” Bupati dan Wakil Bupati TTU yang dilantik mampu memenuhi janji-janjinya serta mampu membangun daerah dengan gagasan baru agar bisa melakukan percepatan kemajuan di daerah Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai daerah perbatasan RI-RDTL. Kami menanti Terobosan 100 Hari Kerja Juandi-Eus bisa direalisasikan,” kata Francis kepada NTTPedia.id, Sabtu, 27/02/2021
Ia mengatakan sebagai bagian integral dari proses pembangunan, GMNI Kefamenanu wajib memberikan masukan berharga bagi para pemimpin TTU guna menyempurnakan Terobosan 100 hari kerja Juandi-Eus. Dengan demikian kata Francis, Terobosan 100 hari kerja Juandi-Eus bisa direalisasikan dengan baik.
Dijelaskannya merealisasikan visi misi adalah kewajiban utama setiap pemimpin daerah karena hal itu adalah tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, GMNI sebagai organisasi gerakan akan berdiri sebagai garda terdepan untuk mengawal dan mengontrol jalanya roda pemerintahan yang baru ini termasuk Terobosan 100 Hari Kerja Juandi-Eus.
Selain menerjemahkan visi misi kedalam program kerja satu periode kedepan, pihaknya juga menanti Terobosan 100 Hari Kerja Juandi-Eus yang menjadi Komitmen Juandi-Eus setelah dilantik. Terobosan 100 Hari Kerja Juandi-Eus itu kata Francis yaitu melakukan penataan Kota Kefamenanu dan Penataan birokrasi dilingkup Pemerintah Daerah TTU.
Berdasarkan data BPS TTU kata Francis, persentasi jumlah penduduk miskin di Kabupaten TTU pada tahun 2020 berada pada angka 22,28 persen artinya sebanyak 56,98 ribu orang masih berada pada garis kemiskinan. Sehingga menurutnya hal ini adalah tanggung jawab Pemerintah bersama semua stakeholder untuk merumuskan startegi baru dan kebijakan yang tepat dan berkeadilan guna menekan angka kemiskinan di TTU.(AP)
Discussion about this post