Kupang, NTTPedia.id,- Bank NTT terus menunjukkan kinerja yang membanggakan. Berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Paul Hadwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan, Bank NTT meraih opini Wajar Dalam Semua Hal Yang Material.
Hal itu menandakan, Sebagai salah satu indikator dalam penilaian keuangan, bahwa untuk memastikan Bank NTT telah menerapkan praktek-praktek perbankan yang berlaku umum (best practices), ditunjuk KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan, agar melakukan pemeriksaan atas kinerja keuangan Bank NTT yang berakhir 31 Desember 2020, dengan mendapatkan opini “Wajar Dalam Semua Hal Yang Material”.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan Prestasi meraih Opini Wajar Dalam Semua Hal Material, Harus disyukuri bahwa atas perkenanan Tuhan Yang Maha Kuasa dan dukungan dari seluruh Pemangku Kepentingan, sehingga Bank NTT dapat melewati tahun buku 2020 dengan segala tantangannya. Apalagi Pandemi Covid 19 telah memberikan tekanan yang berat terhadap perekonomian global, nasional maupun domestik sehingga menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi 2.19% di akhir tahun 2020 dan juga ekonomi Nusa Tenggara Timur juga terkontraksi 2.27% (yoy).
“ Opini yang diraih itu, menjadi, kebanggaan bagi seluruh jajaran Direksi dan karyawan Bank NTT untuk dapat berkontribusi dalam memberikan performa dan pelayanan yang lebih baik bagi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan selama tahun 2020. Komitmen tersebut tak lepas dari prinsip manajemen dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan menjadi bank kepercayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur di tengah tantangan kondisi perekonomian yang belum pulih akibat pandemi Covid-19,” kata Alexander.
Direksi dalam laporan pertanggungjawaban pengurusan dan pengelolaan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, selama tahun buku 2020 bahwa dari aspek Pencapaian Kinerja Tahun Buku 2020, secara keseluruhan tahun 2020, kinerja perbankan umum di NTT masih terjaga.
Alexander menjelaskan Return On Asset (ROA) perbankan tercatat sebesar 3.56% meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 3.15%. Sementara itu, tingkat efisiensi perbankan masih relative stabil dengan rasio BOPO sebesar 71.46%.
Fungsi intermediasi perbankan juga masih terjaga, dimana Loan to Deposit Rasio (LDR) perbankan di NTT mencapai 115.52% atau masih di atas rasio yang ditentukan namun relative terjaga.
“ Hal ini menyebabkan pertumbuhan DPK terkontraksi dengan kebijakan pemerintah karena kondisi dampak pandemi Covid-19 dibanding pertumbuhan kredit. Di sisi penghimpunan Dana pihak Ketiga (DPK) di NTT tumbuh sebesar 1.99% (yoy),” ujar Alexander.
Ada yang membanggakan bahwa pertumbuhan tabungan pada tahun 2020 tercatat sebesar 9.95%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5.83% (yoy). Hal ini disebabkan di tengah pandemi Covid 19 lebih banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menabung.
Sedangkan rasio kredit bermasalah Non Performing Loans (NPL) hingga akhir 2020 tetap rendah sebesar 2.53% (NPL gross) dan 1.18% (NPL net). Bahkan ada yang patut dibanggakan bahwa secara umum, penilaian tingkat kesehatan bank dan profil risiko bank hingga akhir 2020 masih berada pada komposit 3 (cukup sehat) yang mencerminkan kondisi Bank NTT secara umum masih cukup sehat.