Kupang, NTTpedia.id – Briptu Alviyude Yosephus Mooy (28) bangga, karena dia terpilih menjadi salah satu calon untuk mengemban tugas negara yakni, misi perdamaian di Republik Afrika Tengah.
Alvi merupakan ajudan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol Lotharia Latif. Beberapa waktu lalu, Alvi telah mengikuti seleksi di tingkat Polda.
Untuk menjadi bagian dari pasukan ini tidak lah mudah. Bersama beberapa rekannya, Alvi harus mengikuti sejumlah seleksi antara lain, kemampuan bahasa Inggris, kemampuan mengemudi, ujian psikologi, kemampuan komputer, kemampuan jasmani, kemampuan menembak dan mengoperasikan senjata api, baik laras pendek maupun panjang.
Pria jebolan pendidikan pembentukan bintara Brimob Watukosek tahun 2013 ini terpilih mewakili Polda NTT.
Irjen Pol Lotharia Latif mendukung penuh langkah dan pilihan ajudannya ini. Saat berangkat ke Mabes Polri, Alvi dipesan untuk semangat dan tidak malas mempelajari hal yang baru.
Kapolda mengingatkan juga Alvi agar setia melaksanakan sekecil apapun tugas yang diberikan, karena itu akan menjadi prestasi dikemudian hari.
Sejak 5 April 2021 lalu, suami dari Ganeifa Puspa Sokawijaya Day (27) ini mulai mengikuti pelatihan di Mabes Polri.
Dalam pelatihan itu mereka dibekali juga bahasa Prancis dan bahasa Inggris agar menunjang tugas nanti di daerah Misi. Para personil termasuk Briptu Alvi juga dibekali dengan kemampuan Medical Combat, untuk menangani situasi yang membutuhkan bantuan medis dengan segera.
Briptu Alvi tergabung dalam Satuan Tugas Garuda Bhayangkara FPU 3 MINUSCA yang sedang melaksanakan Latihan (Pre Deploy Training) terpusat Di Pusdik Lantas, Serpong-Tanggerang selama lima bulan, sebelum nantinya mereka akan di Deploy ke Republik Afrika Tengah pada awal bulan September 2021 dan akan bertugas selama satu tahun.
Ayah dua orang anak ini segera diberangkatkan ke Republik Afrika Tengah, pada tanggal 4 September 2021. Selama setahun disana, ia akan mengemban tugas misi perdamaian.
Dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (8/7), Briptu Alvi mengaku mendapat dukungan penuh dari sang istri dan anak-anaknya.
“Dukungan istri dan keluarga sangat positif, karena menurut istri ini juga salah satu konsekuensinya menjadi pendamping seorang abdi negara,” ujarnya.
Saat berangkat, Briptu Alvi mengaku mendapat pesan dari sang istri untuk melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab, sehingga pada saatnya bisa pulang kembali ke Indonesia dengan keadaan selamat.
“Sebagai salah satu personil yang terpilih dari Polda NTT saya sangat bangga dan senang, bisa ikut bergabung dalam pasukan polisi perdamaian. Semoga bisa menjadi motivasi untuk polisi-polisi di Indonesia, terkhusus polisi di NTT,” tandas pria kelahiran 8 April 1993 ini.
Briptu Alvi sendiri merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara, pasangan Yunus Mooy dan Denny Mooy-Nakmanas.
Untuk diketahui, ada beberapa tugas dari seorang anggota FPU MINUSCA, yaitu antara lain mengamankan fasilitas vital milik PBB, mengamankan pelaksanaan tugas Police Advisors, melindungi para pengungsi di IDPs’ camp atau kamp-kamp pengungsi, serta mengamankan proses distribusi bantuan kemanusian di Republik Afrika Tengah.
Sejak tahun 1989 lalu, Polri telah menyelenggarakan misi perdamain yaitu di Namibai.
Misi tersebut berhasil dilaksanakan dengan baik dan banyak pujian untuk kontingen FPU Indonesia.
Demi misi kemanusiaan ini pula, Briptu Alvi rela meninggalkan dua anaknya untuk sementara waktu masing-masing Alfasher Gavin Mooy (2 tahun) dan Alzharel Parvis Mooy (1 tahun). (YN)
Discussion about this post