Wujudkan Tata Kelola ESG, BRI Salurkan Lebih dari Rp588 Triliun Kredit Berbasis ESG

- Jurnalis

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 17:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – BRI terus berkomitmen menerapkan prinsip ESG atau Environmental, Social, and Governance atau tata kelola perusahaan yang berorientasi pada lingkungan dan sosial. Secara jangka panjang penerapan bisnis tata kelola keuangan yang berlandaskan ESG merupakan salah satu jawaban bisnis keuangan perbankan berkelanjutan.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengungkapkan bahwa keberlanjutan bisnis berdasarkan ESG atau sustainable finance menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi di korporasi besar termasuk di BRI pada saat ini.

“Selain itu perseroan memahami prinsip ESG sebagai standardisasi yang digunakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasional untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan,” tambahnya.
Adapun keuangan berkelanjutan (sustainable finance), mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan sebagai dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebagai bank yang sejak awal DNA-nya ada di UMKM, di antara ESG ini mungkin fokus terbesar berada di social dan governance. Karena memang sejak BRI hadir pada 1895, jadi dari awal pendiriannya memang dikhususkan untuk membantu masyarakat kecil, dan kita ada di sana sejalan dengan sustainable finance,” kata Agus.

Baca Juga :  Cerita Sukses UMKM BRI, Wanita di Surabaya Bangun Komunitas Usaha "Kampung Kue" Ber-omzet Puluhan Juta

Implementasi ESG pada portofolio keuangan BRI saat ini, menurut Agus, tidak hanya menggunakan pendekatan tradisional pada fundamental kinerja keuangan. Namun sudah mulai memasukkan unsur-unsur penilaian assessment atas prinsip-prinsip tersebut.
Dalam melaksanakan sustainable finance, BRI secara korporasi telah mengembangkan strategi bisnis terkait dengan implementasi bisnis proses pada empat sektor, yaitu sektor aset, liabilitas, operasional, dan human capital yang harus sejalan dengan cita-cita perwujudan pola bisnis ESG.

Agus menambahkan bahwa aset BRI hampir Rp940 triliun, dari total aset tersebut yang sejalan dengan prinsip ESG mencapai lebih dari 64,5% dari total portofolio atau setara dengan Rp588,6 triliun. Sebagian besar adalah segmen mikro, kecil, dan menengah yang jumlahnya senilai Rp500 triliun.

Sementara yang terkategori green financing di luar nilai tersebut, yaitu mulai dari renewal energy Rp16,1 triliun kemudian ada pula pencegahan polusi sebesar Rp2,4 triliun, transportasi berbasis energi bersih seperti kendaraan listrik yang mencapai Rp18,8 triliun dan green building senilai Rp2,8 triliun dari total portofolio BRI.

Adapun dari sisi liabilitas, kata dia, pada 2019 perseroan sudah mengeluarkan sustainability bond yang listing di Singapura yang nilainya mencapai US$500 juta. BRI menjadi yang pertama di Asia Tenggara yang mengeluarkan sustainability bond dan pada saat itu obligasi BRI mengalami oversubscribe hingga 8 kali.

Baca Juga :  KUR Penyelamat UMKM di Masa Pandemi

Sementara itu, di bidang operasional, BRI melakukan transformasi digital. Hasilnya, digitalisasi yang ditempuh oleh bank dengan jaringan terluas di Indonesia tersebut mampu mengurangi penggunaan kertas. Selain itu, dalam pengelolaan human capital, Agus mencontohkan BRI pun selalu menerapkan kebijakan yang memberikan hak-hak yang sama untuk setiap karyawan baik laki-laki maupun perempuan.

Selain itu, BRI juga meneruskan komitmennya sebagai support terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s). Strategi BRI mendorong SDGs itu seiring dengan Department of Economic and Social Affairs (DESA) dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). DESA menyebut 17 target SDGs hanya bisa dicapai jika seluruh aktivitas publik dan bisnis dilakukan secara berkelanjutan dan bersinergi, termasuk dengan melibatkan usaha masyarakat kecil seperti UMKM.

“BRI terus fokus dalam menerapkan program SDGs yang telah ditetapkan oleh PBB kepada Indonesia. Hal ini, akan terus dilanjutkan BRI untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ekonomi inklusif bagi semua pihak, “ tutup Agus Sudiarto.(AP)

Berita Terkait

Purna Paskibraka Indonesia NTT Gelar Aksi Donor Darah Sambut Hari Pahlawan 2025
Gubernur NTT Ungkap Penyebab Listrik Padam di Daratan Timor
Simon Petrus Kamlasi Terus Mengabdi Untuk NTT, Bantu Gereja Portable di Stasi Santo Elias Riangduli Adonara
Kota Kupang Bakal Punya Fasilitas Latihan Otomotif Bertaraf Internasional
NTT Siap Jadi Pusat Suplai Energi Terbarukan Nasional untuk Wujudkan Asta Cita Prabowo–Gibran
Produksi Minyak Indonesia Melampaui Target, Akademisi NTT Nilai Sinyal Positif Bagi Fondasi Ekonomi Nasional
1.000 UMKM di NTT Dapat Fasilitas Legalitas dan Pembiayaan Dari Kementerian UMKM
Melki Dorong NTT Jadi Poros Baru Melanesia di Asia Pasifik

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 12:58 WIB

Purna Paskibraka Indonesia NTT Gelar Aksi Donor Darah Sambut Hari Pahlawan 2025

Rabu, 5 November 2025 - 18:43 WIB

Gubernur NTT Ungkap Penyebab Listrik Padam di Daratan Timor

Rabu, 5 November 2025 - 10:44 WIB

Simon Petrus Kamlasi Terus Mengabdi Untuk NTT, Bantu Gereja Portable di Stasi Santo Elias Riangduli Adonara

Selasa, 4 November 2025 - 09:36 WIB

Kota Kupang Bakal Punya Fasilitas Latihan Otomotif Bertaraf Internasional

Senin, 3 November 2025 - 20:05 WIB

NTT Siap Jadi Pusat Suplai Energi Terbarukan Nasional untuk Wujudkan Asta Cita Prabowo–Gibran

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB