Sudah 20 puluh tahun Sakeus Rambuka warga Desa Golo Ketak, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat meratapi nasib jalan di kampungnya. Selama kurun waktu itu ia harus berdamai dengan kondisi jalan yang rusak. Untuk memasarkan hasil bumi ke labuan Bajo ia harus melewati jalanan terjal yang landai. Dibutuhkan waktu 4 Jam hingga ke kota. Selain lamanya perjalanan, ia harus merasakan pegalnya seluruh badan akibat guncangan mobil truk melewati jalanan yang rusak. Hal yang sama juga dirasakan oleh Urbanus Ban , seorang petani sawa dan ladang. Memasarkan hasil bumi seperti melewati neraka untuk sampai ke labuan Bajo.
Namun harapan itu datang ketika Politisi Partai Nasdem, Viktor Bungtilu Laiskodat berkunjung sebagai calon Gubernur NTT media 2018 yang silam. Ruas Jalan Provinsi dari Simpang Gorang-Simpang Wangkung, ruas jalan londo-simpang Noa-Hita, Ruas jalan Hita – Simpang Tiga Kedindi dan Ruas jalan Simpang Noa- Golo Welu sudah dijajal oleh Viktor kala itu. Saya sendiri ikut dalam rombongan itu sebagai tim media Viktory Jos. Saya masih ingat jelas waktu itu, mobil rombongan tim kampanye menggunakan Mobil SUV. SUV atau Sport Utility Vehicle merupakan jenis yang memang ditujukan untuk bisa melewati berbagai medan, mulai dari jalan bergelombang hingga medan yang susah atau menantang. Jangan berharap mobil MVP atau multi-purpose vehicle bisa melewati jalan itu.
Tapi kini pemandangan itu tak akan anda jumpai lagi. Jalanan yang rusak itu sudah berganti menjadi aspal yang mulus. Hilir mudik kendaraan baik Yang SUV, MPV, Pick Up bahkan low MPV seperti taksi bandara melenggang bebas masuk ke ruas jalan provinsi. Itu semua karena realisasi janji kampanye Viktor Bungtilu Laiskodat dan Joseph Naesoi sebagai ikatan sucinya dengan rakyat.
Pada saat itu Bupati Manggarai Barat saat ini yang juga ketua DPD Nasdem Manggarai Barat, Edi Endi mengatakan Viktor Bungtilu Laiskodat rela meninggalkan kenyamanan nya di Jakarta pulang ke NTT untuk melakukan gerakan perubahan.
Menurutnya Laiskodat mau berkorban untuk NTT makanya dia maju di pilgub. Padahal kata dia, Laiskodat sudah punya nama di kancah Nasional.
” dia bilang dia hidup akan sempurna kalau dia sudah berbuat untuk masyarakat NTT. Ini merupakan momentum untuk kita berubah. Jadi kalau mau berubah maka pilihlah pemimpin tidak berdasarkan suku tapi berdasarkab kapasitas,” Jelasnya kepada masyarakat di Kecamatan Boleng.
Hal itu juga disampaikan Viktor kepada masyarakat yang hadir dalam kampanyenya di desa, Mbuit, Desa Terang dan sejumlah desa lainnya di kecamatan Boleng.
” ketika saya mendapat otoritas dari rakyat, maka saya akan membawa NTT keluar dari stigma buruk sebagai provinsi termiskin dan terbodoh,” jelasnya.
Ia menjelaskan selain menuntaskan infrastruktur jalan provinsi dalam tempo 3 tahun, Viktor Laiskodat mengatakan sektor Pariwisata adalah program utama Victory Joss.
Ia mengatakan sektor pariwisata merupakan lokomotif utama untuk menarik sektor pertanian , perikanan serta perikanan dan kelautan. Pariwisata kata Viktor merupakan sektor yang menjadi penyumbang devisa bagi NTT. Untuk menunjang itu maka pembangunan infrastruktur jalan merupakan sebuah keharusan .
” Saya sudah mencatat semua hal yang saya lihat disini. Jabatan gubernur bukan jabatan yang kami kejar. Saya membutuhkan otoritas untuk memajukan NTT dari stigma provinsi termiskin, terkorup dan tertinggal” Jelasnya.
Dia menjelaskan sebelum memutuskan Maju sebagai calon Gubernur NTT, dia melalukan permenungan yang sangat panjang. Namun karena keinginannya untuk berkorban bagi masyarakat NTT maka Ia memutuskan untuk maju.
Kini janji sucinya sudah ditunaikan. Dalam tempo kepemimpinannya saat ini ruas-ruas jalan provinsi sudah dibangunnya dan sementara dibangun. Meski APBD Provinsi NTT tidak mencukupi, ia menempuh jalan revolusioner dengan melakukan pinjaman kepada pihak ketiga.
Sakeus Rambuka, Urbanus Ban dan masyarakat kecamatan Boleng sudah melupakan pahitnya masa lalu akibat infrastruktur jalan yang rusak berat. Kini senyum mereka mulai mereka. Hasil panen yang melimpah akan cepat dipasarkan ke Labuan Bajo dengan jarak tempuh yang cepat karena jalan yang mulus. Hidup mereka mulai berubah seiring tuntasnya ruas jalan provinsi yang telah diretas oleh Viktor Bungtilu Laiskodat.
Sakeus Rambuka mengatakan puluhan tahun sebelumnya Ia dan masyarakat dari Boleng kalau ke Labuan Bajo membutuhkan waktu 4 jam. Kini kata Dia jarak tempuh itu hanya berkisar puluhan menit jika ia hendak mengantar hasil pertanian atau sekedar pesiar ke Labuan Bajo. Keadaan itu katanya terjadi setelah Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi Gubernur NTT. Janjinya kampanye kata dia telah ditetapati dan dinikmati oleh masyarakat Manggarai Barat.
” Sebelum-sebelumnya tidak ada yang begitu. Mungkin jalan ini sudah terisolasi sekitar 20 tahun. Pak Viktor Jadi Gubernur baru kami nikmati jalan seperti ini. Langsung hotmiks saja. Sebelumnya jalan ini belum pernah dibuat bahkan tidak lapen juga. Begitu dibangun langsung hotmiks saja. Belum pernah lapen atau agregat apalah namanya. Langsung hotmiks saja,” katanya.