Puluhan Lansia di TTU Ditipu Milyaran Rupiah Karena Dijanjikan Jadi Veteran

- Jurnalis

Jumat, 14 Januari 2022 - 19:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kefamenanu, NTTPedia.id,- Sebanyak 52 Lansia di Timor Tengah Utara (TTU) ditipu oleh calo Veteran. Akibatnya mereka kehilangan uang mencapai milyaran rupiah.

Setelah menyetor uang tapi janji dijadikan veteran oleh calo tak kunjung direalisasikan. Karena merasa ditipu 52 Lansia ini melapor ke Polres TTU, Jumat, 14/02/22.

Salah satu korban penipuan Matheus Tfulin mengatakan Ia bersama 51 temannya yang lain, telah ditipu oleh Yulius Besin bersama Mikhael Kusi dan Yakobus Abi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hari ini kami mendatangi Polres TTU untuk melaporkan Pa Lius Besin bersama 2 temannya yakni Mikhael Kusi dan Yakobus Abi yang telah menipu kami 52 orang. Mereka telah mengambil uang dari kami sejak tahun 2020 lalu” ujar Matheus.

Ia menuturkan, jumlah uang yang diambil dari masing-masing korban bervariasi.

“Ada yang kasih 24 juta lebih, ada yang kasih 30 juta. Jadi jika ditotalkan semua, jumlahnya mencapai 1 milyard lebih.

“Mereka berjanji bahwa dalam waktu 6 bulan kami akan langsung dapat SK tapi sampai hari ini SK itupun tak kunjung datang” sambungnya.

Matheus menjelaskan bahwa uang yang diberikan kepada oknum yang diduga telah menipu tersebut, ada yang disetor dalam bentuk tunai dan ada yang disetor melalui rekening.

Baca Juga :  Welcome Back Kristiana Muki di Pilkada TTU, Mendaftar Sebagai Balon Bupati di Partai Golkar 

“Saat kami setor, kami pergi sama-sama dengan istri kami masing-masing. Memang tidak ada kwitansi tapi ada saksi. Kalau yang disetor melalui rekening bukti penyetoran semuanya ada” tutur Matheus sambil menunjukan bukti penyetoran tersebut kepada wartawan.

Matheus juga menjelaskan bahwa setelah mereka melaporkan permasalahan ini melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres TTU, mereka diarahkan untuk melaporkan permasalahan ini ke Polres Belu, dengan alasan bahwa terduga pelaku penipuan ini berasal dari kabupaten Belu.

“Kami diarahkan oleh pak Polisi untuk melaporkan kasus ini ke Polres Belu, karena menurut Polisi terduga pelaku penipuan ini berasal dari Belu” kata Matheus.

Sementara itu, Yulius Besin saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membantah tuduhan para lansia tersebut.

“Itu tidak benar Kaka. Itu pembohongan” kata Yulius.

Menurut Yulius, para Lansia ini sendiri yang mendatangi dirinya dan menyampaikan aspirasi dan keinginan mereka untuk kita tindaklanjuti dan semua yang disampikan melalui dirinya ini sudah ditindaklanjuti dan tinggal menunggu hasilnya.

“Kita sementara memproses, tapi sementara ini masih tutup sehingga kita tidak bisa memaksa pemerintah untuk sesegara mungkin memproses SK mereka” tutur Yulius.

Terkait jumlah uang yang disebutkan oleh para lansia yang diduga adalah korban penipuan, Yulius mengungkapkan dirinya tidak pernah meminta.

Baca Juga :  DPRD TTU Sudah Masukkan Usulan Pelantikan Bupati dan Wabup Terpilih

“Itu mereka sendiri yang datang ke kita untuk meminta bantuan kita. Kita juga tidak memaksa mereka untuk memberikan uang ke kita, tapi namanya mengurus sesuatu inikan pasti butuh biaya untuk transportasi dan lain-lain untuk memperlancar kegiatan. Sehingga mereka sendiri yang berinisiatif untuk memberikan uang kepada kita sesuai kemampuan mereka” jelas Besin.

“Saya ini niatnya membantu keluarga. Karena mereka itu adalah keluarga kita, maka melalui kelembagaan adat yang pernah saya urus saya mau membantu. Sehingga waktu itu saya datang ke Kaminvet Kupang dengan membawa serta pengurus lembaga adat TTU antara lain Bapak Mikhael, Bapak Kobus, kemudian lanjut ke Bhabinvet kemudian saya terus ke Kemham untuk koordinasi dan aspirasi kita diterima. Jadi ini kita tinggal menunggu saja hasilnya” ungkapnya.

Besin menjelaskan, tanggal 14 november 2021 lalu ia sempat kembali ke Kemham untuk mempertanyakan regulasi perekrutan veteran ini, dan sesuai penjelasan dari pihak Kemham dijelaskan bahwa semua aspirasi yang disampaikan sudah diterima dan kepada setiap warga yang telah memasukan berkas untuk bersabar menunggu.(Yuven Abi)

Berita Terkait

Akademisi Undana Ricky Foeh Desak OJK NTT Ubah Pendekatan Edukasi, Fokus Komunitas Lokal untuk Atasi Investasi Bodong
Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 
Diduga 14 Ribu Warga NTT Jadi Korban Investasi Bodong VIR 
Nama Erwin Disebut Dalam Investasi Bodong Bernama VIR di NTT
Viral! Dua Siswa SPN Polda NTT Dianiaya Senior, Polda Pastikan Proses Hukum Transparan
Anggota VIR Boncos Lagi, Meski Bayar Pajak Puluhan Hingga Ratusan Juta Komisi Tidak Cair
Aplikasi  Inventasi VIR Bisa di Akses, Anggota Tidak Bisa Lakukan Penarikan Dana
Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 09:52 WIB

Akademisi Undana Ricky Foeh Desak OJK NTT Ubah Pendekatan Edukasi, Fokus Komunitas Lokal untuk Atasi Investasi Bodong

Senin, 17 November 2025 - 07:36 WIB

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Minggu, 16 November 2025 - 09:34 WIB

Diduga 14 Ribu Warga NTT Jadi Korban Investasi Bodong VIR 

Sabtu, 15 November 2025 - 17:42 WIB

Nama Erwin Disebut Dalam Investasi Bodong Bernama VIR di NTT

Jumat, 14 November 2025 - 18:02 WIB

Viral! Dua Siswa SPN Polda NTT Dianiaya Senior, Polda Pastikan Proses Hukum Transparan

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB