Kupang, NTTPedia.id,- Siang Itu gerimis di Kota Kupang baru saja usai. Sementara itu badan jalan dipenuhi genangan air dari talang rumah dan selokan. Namun cuaca yang mendung itu tak membuat om David si pembuat Umpan mengambil Jedah untuk mengasoh. Ia terus bekerja menyelesaikan jig yang sementara dikerjakannya.
Pria bernama lengkap Gede widhiasa Saputra atau akrab disapa Om David FJl, adalah Pembuat Umpan ikan dari bahan timah. Hari-harinya dilalui dengan membuat umpan ikan atau lazim disebut jig.. Pelanggan nya pun tak melulu dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Hampir setiap minggunya ia kerap mengirim Jig ke berbagai provinsi di Indonesia. Tentu dari berbagai jenis dan berat umpan yang diminati. Dari jenis 10 gram hingga 500 gram.
Sebelum menjadi pengrajin umpan ikan, ia adalah seorang angler. Saban hari ia sering mengunjungi berbagai spot untuk memancing. Dari Landbase hingga trip memakai kapal ke laut dalam. Manis dan pahitnya menjadi angler sudah ia rasakan. Manis ketika umpan kena sambar lalu ikannya hook up dan landed. Diatas segalahnya adalah pahitnya olokan ketika diolok sesama Angler karena Boncos alias pulang dengan tangan kosong, nyajen pula (nyajen-Umpan digondol ikan begal atau nyangkut dikarang).
Kini hobinya menjadi Angler ia konversi menjadi pembuat Umpan Ikan Hand Made. Hobi yang menghasilkan pendapatan. Ia sudah lama tak melaut lagi. Kini ia habiskan hari-harinya di bengkelnya untuk membuat umpan ikan.
Pembuatan umpan ikan ini ia sudah lakoni beberapa tahun lalu. Saya mengenalnya ketika bergabung dalam Komunitas Mancing Mania Kupang (MMK). Mancing Mania Kupang ini diprakarsai oleh seorang angler bernama Fransiskus yang akrab disapa Om Admin. Komunitas MMK ini beranggotakan berbagai latar belakang profesi. Ada yang Tentara, Polisi, Jurnalis, Bankir, Chef hotel, Pekerja harian dan berbagai profesi lainnya.
Pria kelahiran, Singaraja, Provinsi Bali ini sudah punya hobi memancing sejak masih duduk di Bangku Sekolah Dasar. Saban hari ia berjalan kaki dari rumah ke pantai di Bali untuk memancing. Dari memakai bambu, Hand line dan Joran yang modern ia lakukan karena hobi. Bahkan ia pernah hanyut ke tengah laut dengan pelampung ban karena saking ia keracunan mancing.
Pada tahun 2006 Om David Hijrah ke Kota Kupang, NTT. Ia mempersunting gadis asal NTT membuat Ia meninggalkan Kampung halamannya. di Kupang ia tak lupa dengan hobi memancing. Namun kesibukannya mengurus bengkel motor membuat hobi memancingnya tidak se rutin dulu lagi. Hingga akhir tahun 2017, ia Kemudian kembali menekuni dunia mancing. Namun kali ini dia tak lagi melulu di lautan.
Om David kemudian belajar secara otodidak dari berbagai literasi untuk membuat umpan jig. Om David menuturkan sejak awal ia merintis, Jig hasil buatannya kurang memuaskan. Namun ia tidak patah arang. Dengan semangat yang membara ia terus memperbaharui hasil kreasinya menjadi lebih baik.
Berkat ketekunannya, kini ia sudah menjadi Jig Maker Hand Made yang paling banyak dicari oleh angler. David mengaku para pelanggannya hampir merata di semua kabupaten di NTT. Saking hasil karya bagus, para Angler dari luar NTT juga memesan Jig dari Om David. Adapun nama jig yang ia buat adalah sSow Rock, Stenki, Tokay, Koiku, Messia serta berbagai macam nama lainnya. Ia bahkan punya hand Made original seperti Cenong 100 gram.
” Cenong itu Home Made Original dari saya. Itu kreasi saya berdasarkan karakter ikan target. Cenong itu nama pemberian dari pelanggan saya. dipake dia strike terus. Pernah satu kali dia pakai, strike sampai dua puluh ikan hanya satu umpan jig. Jadi dia senang dan dia kasih nama cenong, ” kata Om David.
Dia menjelaskan dari semua Jig yang dibuatnya mulai dari 10-20 gram untuk Micro Jig. Untuk Jig dari 30 gram hingga 700. Soal ikan target ada Ruby, Doggy, Giant Trevaly pokoknya macam-macam lah. Dari ikan damersal hingga ikan pelagis.
” Untuk Ultralight Jigging yaitu 10-20 gram. Light Jigging, 30 -40 gram, medium Jigging 80-300 gram, serta Deep Sea, 300-700 gram,” jelasnya.
Dikatakannya hasil karya para Jigmaker di Indonesia tak kalah jauh dari yang dari Luar Negeri. Secara kualitas , hasil para Jig Maker di Indonesia juga sangat bagus. Hal itu kata dia ditandai dengan banyak angler asal Filipina, Mexico, Malaysia dan angker beberapa negara yang sering menghubungi om David melalui layanan Direct Masage social media. Bahkan kata Om David ada Jig Maker skala Hand Made asal Indonesia yang sudah bisa Export ke luar negeri.