Daerah

Kisah Sukses Tukang Ojek di Sumba Timur Bangun Rumah dan Beli Mobil Dari Usaha Kelor 

1709
×

Kisah Sukses Tukang Ojek di Sumba Timur Bangun Rumah dan Beli Mobil Dari Usaha Kelor 

Sebarkan artikel ini

 

” Saya dulu ojek dan susah. Sudah 17 kali berusaha namun gagal terus. Saya sempat hampir menyerah sampai saya lihat langit. Tuhan kenapa saya begini terus. Saya sudah merantau dengan modal baju di badan apalagi saya ambil istri orang Sumba. Tapi ingat pepatah Tiongkok kalau 7 kali jatuh harus bangun 8 kali. Ini saya sudah terlanjur merantau dan harus berjuang. Dan Tuhan mempertemukan saya dengan Kelor. Dan Tuhan memberkati saya,”kata Eduardus.

 

Dari rumah bebak ukuran 5*7 kini Eduardus sudah bangun rumah permanen ukuran 7×9 dan rumah produksi Kelor berukuran 16x 4.

 

” Puji Tuhan , beberapa waktu kemarin saya baru beli mobil Toyota Rush. Itu semua hasil dari kelor,” kata Eduardus.

 

Eduardus mengaku tidak pernah membayangkan bisa berada pada titik ini. Dari kegagalan demi kegagalannya, Tuhan telah mempertemukan Eduardus dan Kelor. Tanaman yang dulu dipersepsikan sebagai sayuran biasa dan pagar pembatas kebun, kini telah mengantar Eduardus sebagai orang sukses.

 

Ia mengatakan tak hanya pengentasan Stunting, transformasi hidup yang miskin menjadi sukses, kelor juga mengubah hidup kelompok tani disekitarnya. Ada yang memiliki omzet hingga 8 jutaan perbulan dari tanaman kelor. Bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan buat pengangguran dalam ekosistem budidaya dan pengelohan Kelor.

 

” Saya juga bentuk tim pencari kelor liar yang singkat PKl. Jadi kelor diseputaran kota habis saya buat. Tambah lagi Koramil 05 di kota Waingapu jadi tambah ramai sudah orang berburu kelor dan budidaya kelor. Ditempat saya ada 5 tim yang membantu produksi Kelor dan jaringan pemasaran saya adalah desa desa yang sudah saya presentasi tadi,” jelasnya.

 

Pada kesempatan itu ia mengucapkan terimakasih kepada Viktor Bungtilu Laiskodat dan Julie Sutrisno Laiskodat yang meretas jalan baginya untuk mendulang sukses dari tanaman kelor.

 

” Tanpa mereka saat ini mungkin saya masih tukang ojek. Dan pak Dedy sebagai bapak yang sudah membimbing saya dijalan ini.kalau bukan karena Chanel YouTube nya saya masih ojek juga,” ujarnya terharu.

 

Direktur PT. Moringa Wira Nusa sekaligus Founder Dapur Kelor, Ir. H Dedi Krisnadi mengatakan Kisah Sukses Eduardus juga sudah dialami oleh beberapa UMKM yang bergerak dibidang kelor. Dia menjelaskan lebih lanjut banyak UMKM yang sudah membuka pasar ke luar NTT bahkan keluar negeri dan memiliki omzet hingga ratusan juta rupiah.

 

” Mereka yang mendapat manfaat dari tanaman kelor adalah mereka yang sejak awal ikut arahan Gubernur NTT, Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat. Saat ini produksi Kelor dari 3, 2 ton per bulan sudah naik ke 7,2 ton per September ini.,” Ujarnya.

 

PT Kelor Marada yang digawangi oleh Eduardus merupakan binaan Dapur Kelor bersama 36 sentra Pengelolaan kelor lainnya dibawa Korem Wirasakti 161 Kupang dan 14 UMKM dibawa binaan Dekranasda NTT.

 

” Jadi Dapur Kelor ini sebenarnya Binaan Dekranasda NTT dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT. Kami diamanatkan untuk membina UMKM UMKM lainnya. Kami melatih lagi. Sehingga tidak disadari bahwa ketika kami dibina oleh Dekranasda NTT dan Disperindag, kami membina lagi UMKM lainnya,” papar Dedi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||