Ruang pameran virtual, kata Raja, merupakan ruang berbasis website yang dapat diakses tautan website umkmntt.id dan akan berlangsung serta dapat diakses selama 1 tahun kedepan.
Ruang pameran virtual ini juga memberikan pengalaman bagi para pengunjung selayaknya
datang pada pameran offline.
Pengunjung diwajibkan untuk mengisi buku tamu, lalu selanjutnya dapat mengunjungi setiap tenant serta menggali informasi melalui tautan yang telah disediakan di setiap booth yang terdiri dari :
1. Nama UMKM
2. Video profil UMKM
3. Website UMKM
4. Sosial media UMKM
5. Toko online / E-Commerce UMKM
6. Whatsapp Bisnis UMKM
7. Katalog Produk
“Tidak hanya melihat, pengunjung juga dapat melakukan transaksi dan membeli produk yang terkoneksi langsung pada akun penjualan UMKM baik ke toko online ataupun whatsapp bisnis,” jelas Raja.
Ia juga mengatakan bahwa, UMKM yang ditampilkan pada pameran virtual ini terdiri dari 15 UMKM binaan Dekranasda NTT antara lain :
1. Almetira By Aquila
2. Mama Ana
3. Ghaura
4. Queenjor
5. Isabela
6. Sombra
7. Dapur Kelor
8. Kopan
9. La Moringa
10. Se’i Opa Rote
11. Fonara
12. Mindari
13. Valdano
14. Madu Khas NTT
15. Yudhistira
Dirinya berharap, pameran ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli potensial produk UMKM NTT dan juga langkah awal untuk membangun kolaborasi dan pembentukan ekosistem digital dari triple helix Dekranasda (Pemerintah), Tim LPPM ITB (Akademisi) dan UMKM (Industri /Praktisi) sebagai pondasi pengembangan pemasaran berbasis digital.
Pantauan media ini, sebelum dilakukan acara serah terima oleh Ketua Peneliti, Achmad Ghazali Ph.D, didahuli dengan pemaparan hasil LPPM ITB oleh Raja Alrando (Project Officer).
Yang mewakili Dekranasda NTT dalam acara ini adalah Kepala Bidang Kreatif dan Daya Saing Produk, Eldisius Angi dan disaksikan oleh Ketua Dekranasda NTT Bunda Julie Sutrisno Laiskodat secara daring.
Acara ini juga turut mengundang perwakilan dari Cafein yaitu Sischa dan Kichi.(AP)