Berbekal Pelatihan & Pinjaman dari BRI, Penjual Nasi Kuning Pinggir Jalan Sukses Jadi Pengusaha Makanan

- Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2022 - 20:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Manado, NTTPedia.id, – Berawal dari jualan nasi kuning di pinggir jalan kota Manado, Rey Maya Veronika sekarang memiliki penghasilan hingga puluhan juta dari usaha produk olahan Pangan yang diberi nama “Miyuki”.

 

Perempuan yang akrab dipanggil Maya ini telah berjualan nasi kuning sejak 1999. Saat itu, para konsumen sangat menyukai abon cakalang dan hanya ingin membeli abon cakalang saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Tahun 2016, Disperindag Pemkot Manado mengadakan pelatihan UMKM, oleh karena program pelatihan tersebut ia merintis usaha dengan produk olahan abon cakalang kemasan.

 

“Kebetulan di tahun 2016 saya baru diajak sama teman untuk ikut pelatihan, dan saya lihat ternyata abonnya bisa dipacking. Dari pelatihan itu saya mencoba, pas jualan nasi kuning pembeli nanya ke saya ‘bisa gak beli abonnya saja, atau sambelnya saja’, saya bilang bisa, tapi saat itu belum ada packingan,” jelasnya.

 

Saat itu packaging abon cakalang dan sambal masih di plastik mika. Tapi setelah ikut berbagai pelatihan, Maya memutuskan membuat kemasan yang lebih layak.

Baca Juga :  Ululoga Jadi Peserta Festival Desa Binaan Bank NTT

 

Dapat Pinjaman Modal BRI

 

Seiring berjalan waktu, usaha Olahan Pangan Miyuki berkembang dan terus berinovasi mengeluarkan produk-produk baru seperti sambal roa dan sambal goreng kentang.

 

Perempuan berusia 42 tahun ini mengatakan, modal awal membuka usaha tahun 2016 hanya Rp 3 juta. Maya mendapatkan pinjaman KUR dari BRI Rp 5 juta dan saat ini pinjaman telah mencapai Rp 100 juta.

 

Maya mengaku sangat senang mendapatkan pinjaman modal usaha dari BRI karena menopang bisnisnya. Bukan hanya bantuan pembiayaan, BRI turut menolong dalam hal pemasaran. Produk Maya seringkali diikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan BRI.

 

Maya bermimpi bisa seperti teman-teman yang sukses menjalankan usaha, dan produknya masuk ke toko oleh-oleh. Pada 2019, Maya diingatkan oleh teman-nya untuk memiliki izin usaha.

 

Akhirnya setelah mengikuti pelatihan, Maya bisa mengurus perizinan yang dibutuhkan pada 2019. Produknya pun diterima pasar dan toko oleh-oleh terkenal di Kota Manado.

Baca Juga :  Wartawan di Papua Kecam Kasus Pemukulan Wartawan di Kupang

 

Pada akhir 2019, omzet usaha Miyuki turun hingga 90 persen karena jumlah wisatawan menurun di Manado. Kerugiannya mencapai jutaan rupiah.

 

“Untuk Manado yang paling ramai turis dari China, Korea, tapi pas masuk 2020 memang amblas semua. Saya justru sampai rugi, padahal baru mau mulai memasok ke toko-toko. Saya baru 3-4 kali mendistribusikan ke toko oleh-oleh dengan jumlah yang cukup banyak,” ujarnya

 

Produk-produk Miyuki yang dimiliki Maya dijual secara offline di toko oleh-oleh, Café dan kantin-kantin Sekolah di Area Manado. Juga dijual secara online melalui Indoshop Singapore (platform e-commerce Singapura), Shopee,Tokopedia, Whatsapp, Tiktok, Youtube, dan Instagram.

 

Tak hanya aktif berjualan saja, Maya juga aktif menjadi ketua Poklahsar yang dibentuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, ketua kelompok pertanian yang dibentuk oleh Badan Ketahanan Pangan.

 

Ibu 3 anak ini juga rajin memberikan pelatihan berwirausaha kepada eks narapidana. Tujuannya, agar eks narapidana bisa mandiri dan memiliki bekal untuk membuka usaha sendiri.(SP)

Berita Terkait

1.000 UMKM di NTT Dapat Fasilitas Legalitas dan Pembiayaan Dari Kementerian UMKM
Melki Dorong NTT Jadi Poros Baru Melanesia di Asia Pasifik
Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT
Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste
Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional
Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk
Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:25 WIB

1.000 UMKM di NTT Dapat Fasilitas Legalitas dan Pembiayaan Dari Kementerian UMKM

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:17 WIB

Melki Dorong NTT Jadi Poros Baru Melanesia di Asia Pasifik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:47 WIB

Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional

Berita Terbaru