Kupang, NTTPedia.id – Marak terjadi pelecehan seksual, kasus asusila, kekerasan dalam rumah tangga, hingga narkotika yang dilakukan oleh anggota Polri, membuat Kapolda NTT Irjen Pol Rudy Darmoko membuat gebrakan dengan program pembenahan mental.
Pembenahan mental dan psikologi anggota ini akan dilakukan oleh ahli terapi, serta anggota Polri lain yang telah mendapatkan pelatihan secara khusus. Program ini diharapkan bisa membuat anggota Polri selalu sehat secara fisik, maupun mental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Rudy Darmoko, sebuah persoalan bisa timbul karena setiap anggota Polri pasti memiliki masalahnya masing-masing, baik masalah pribadi maupun dalam keluarga.
Ia memberi contoh, seorang anggota Reserse sebelum berangkat ke kantor terjadi masalah di dalam rumahnya. Saat tiba, dia harus menerima banyak laporan dari masyarakat terkait masalah yang dihadapi.
“Masyarakat datang bawa masalah, sedangkan Polisi itu juga punya masalah pribadi. Jadi sebagai manusia pasti punya keterbatasan, kalau ini kita tidak netralkan bagaimana dia bisa lakukan tugasnya dengan baik,” kata Rudy Darmoko.
Akibat banyak persoalan yang dihadapi anggota, tindakan diluar batas kewajaran pun akan dilakukannya, seperti bertindak kasat terhadap masyarakat bahkan paling buruk adalah melakukan tindakan pelecehan.
“Dampaknya dalam pelayanan masyarakat dia bisa saja bertindak kasar. Mungkin yang paling buruk itu bisa lakukan pelecehan, kan kita tidak tau penyebabnya yang sampai sekarang ini belum ada teknik untuk membenahinya. Kita memang ada psikolog, tapi teknik yang ada belum efektif untuk membenahi,” ujarnya.
Untuk meminimalisir persoalan-persoalan itu kembali terjadi di masa mendatang, Rudy Darmoko mencari solusi dengan mendatangkan ahli terapi mental dan ahli psikologi kesehatan fisik, untuk membenahi mental seluruh anggota Polda NTT.
“Saya berupaya untuk membenahi dari dalam diri dulu, setelah anggota sudah baik baru pelaksanaan tugasnya bisa lebih baik lagi. Percuma saja kalau saya tidak benahi mental anggota saya, pasti marwah Polri tidak bisa berjalan baik seperti yang kita harapkan,” ungkap Rudy Darmoko.
Direncanakan, pada 17 Agustus mendatang Polda NTT akan melakukan terapi mental dan psikologi anggota secara besar-besaran melalui zoom. Semua anggota Polda NTT yang mengalami gangguan fisik dan mental, akan didorong untuk diterapi oleh psikolog yang profesional.















